Suara.com - Iklan-iklan rokok yang semakin mudah ditemukan di berbagai media mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan.
Sebab, banyak dari iklan tersebut yang menawarkan rokok dan produk tembakau alternatif dengan harga murah.
“Kondisinya semakin parah. Saat ini apalagi dengan munculnya produk baru dan bujukan rokok di mana-mana. Hal terakhir yang kami dapatkan bahwa iklan-iklan itu telah merambah,” kata Kepala bidang Advokasi dan Kemitraan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Sakri Sabatmaja, dalam webinar Dukungan Kenaikan Cukai dan Harga Rokok, dilansir ANTARA.
Sakri menjelaskan keadaan tersebut memprihatinkan, karena iklan-iklan itu saling bersaing menawarkan harga terendah kepada masyarakat sehingga produk rokok tersebut dapat dikonsumsi dalam jumlah yang besar oleh masyarakat.
Iklan-iklan itu, kata dia, juga secara masif diitampilkan lebih banyak melalui media sosial dan internet sehingga mempermudah konsumen khususnya anak-anak dan remaja yang ada di Indonesia dapat membeli produk rokok melalui aplikasi belanja online.
“Sebanyak 90 persen penggemar rokok itu bisa membeli online, apalagi anak muda yang hobinya belanja online dan kalau disikapi dengan produksi, ternyata sampai 2018 kemarin itu tidak ada penurunan, hanya kenaikan (pengguna) saja,” kata dia.
Lebih lanjut dengan berat hari dia menyebutkan, pihak yang paling banyak mengunjungi toko yang menjual rokok elektrik (vape), saat ini sangat didominasi oleh masyarakat yang termasuk ke dalam usia remaja, sehingga meningkatkan angka masyarakat dalam mengkonsumsi rokok.
Keadaan semakin memprihatinkan, kata dia, karena tidak ada regulasi yang jelas untuk mengatur tampilan iklan-iklan tersebut baik pada papan di pinggir jalan ataupun pada internet.
Melihat fenomena pada iklan rokok tersebut, dia mengajak kepada seluruh pemerintah daerah untuk dapat secara tegas meningkatkan penerapan aturan yang berhubungan dengan kawasan tanpa rokok agar dapat mengurangi konsumsi masyarakat baik dalam membeli ataupun menggunakan rokok.
Baca Juga: Gelar Operasi Hasil Tembakau Ilegal, Kantor Bea Cukai Sasar Distributor Hingga Pengecer
Selain itu, dia berharap pemerintah daerah dapat gencar memberikan edukasi mengenai bahaya rokok dan mampu memanfaatkan pendanaan yang berasal dari pajak rokok untuk dimanfaatkan dalam kegiatan sosial kesehatan yang berada di daerah masing-masing.
“Prinsipnya kami selalu mendorong regulasi berwawasan sehat. Jadi kegiatan apapun yang dibuat oleh pemerintah daerah atau OPD apapun yang penting out put nya terhadap kegiatan sosial kesehatan. Apakah itu menggunakan dana pajak rokok itu silahkan saja, yang penting imbasnya adalah pada bidang kesehatan,” tegas dia. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo, Kinerja Kemenkes hingga BGN Dinilai Layak Dievaluasi
-
Produsen Sebut Tarif Cukai Tinggi Beri Celah Dominasi Rokok Ilegal
-
Suarakan Moratorium CHT 3 Tahun, Buruh: Biar Tak Hidup Dalam Ketidakpastian
-
DPRD DKI Minta Rumah Potong Hewan dan Puskeswan Dimasukkan dalam KTR
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?