Suara.com - Berbagai produk pembersih vagina menjanjikan aroma area kewanitaan atau vagina bisa wangi seperti bunga. Padahal menurut dokter, persepsi tersebut sangat keliru.
Kekeliruan itu kerap menyesatkan perempuan dan akhirnya memilih produk yang salah dan justru berpotensi menyebabkan vagina teriritasi atau keputihan.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Hanny Nilasari, Sp.KK., menjelaskan bahwa jika area kewanitaan mengeluarkan sedikit bau, asalkan tak menyengat, kondisi itu masih normal.
"Itu tandanya vagina Anda sehat. Vagina adalah ekosistem bagi bakteri dan flora baik dan cairan normal yang berfungsi menjaga keseimbangan pH vagina itu sendiri, yaitu 3,5-4,5. Wajar bila bakteri dan flora tersebut akhirnya mengeluarkan aroma alami vagina," jelas dokter Hanny dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoksi).
Aroma vagina dapat tercium kurang lebih dari jarak 30 sentimeter. Apabila aroma yang dikeluarkan terlalu menyengat dan berbau tak sedap, dokter Hanny menyarankan segera berkonsultasi dengan dokter. Karena bisa saja bau menyengat tersebut menjadi tanda adanya masalah.
Penyebab Bau Vagina
Setiap perempuan memiliki pola makan, aktivitas dan kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Aroma vagina perempuan sangat tergantung dari pola dan kebiasaan tersebut.
1. Aktivitas fisik
Perempuan yang aktif secara fisik dan lebih sering berkeringat bisa jadi memiliki aroma vagina yang lebih kuat.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, 7 Jenis Benjolan di Vagina Ini Harus Diwaspadai
2. Pola makan
Makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh pada aroma tubuh, termasuk area kewanitaan. Jenis bawang-bawangan sepert bawang putih, bawang merah, rempah-rempah, junk food dan daging merah termasuk makanan yang turut memengaruhi bau vagina.
3. Keringat
Seperti kaki yang kerap terbungkus sepatu juga ketiak, area kewanitaan cenderung lebih mudah untuk lembap karena tidak mendapat sirkulasi udara sebanyak bagian tubuh lainnya.
Akibatnya, lebih mudah berkeringat dan menyebabkan bau. Namun kondisi itu masih wajar. Cukup atasi dengan rajin mengganti pakaian dalam terutama sehabis berolahraga dan melakukan aktivitas yang mengeluarkan keringat berlebih.
4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Berita Terkait
-
Mengidap Masalah Anatomi Langka, Wanita Ini Tak Bisa Berhubungan Seks Akibat Vagina Tersumbat
-
6 Ciri-ciri Miss V Wanita Berjamur, Mulai dari Gatal hingga Keputihan
-
Miss V 'Kentut' Saat Berhubungan Seks Normal Enggak Sih, Kapan Harus ke Dokter
-
Mitos atau Fakta: Ganti Pembalut Harus Setiap 2 Jam Sekali untuk Cegah Iritasi?
-
Siklus Menstuasi Kacau Usai Lahiran Anak Kedua, Begini Cara Sharena Delon Cegah Area Kewanitaan Dari Iritasi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!