Suara.com - Indonesia tengah menjajaki peluang sebagai pusat atau hub pelatihan dan transfer pengetahuan vaksin COVID-19 di wilayah Asia Pasifik.
Saat ini, posisi tersebut juga diincar oleh India dan Korea Selatan.
“Saat ini posisi kita bersaing dengan India dan Korea Selatan untuk hub,” kata Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri Penny D Herasati, dilansir ANTARA.
Dia menjelaskan rencana pusat vaksin tersebut diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk sejumlah kawasan dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) dunia.
Negara yang pertama kali menjadi pusat vaksin, yakni Afrika Selatan untuk Kawasan Afrika mengingat minimnya produksi vaksin di kawasan tersebut.
“Karena memang Afrika itu negara yang memproduksi vaksin sangat sedikit, hanya satu atau dua. Karena itu, cepat-cepat ditunjuk Afrikas Selatan,” ujarnya.
Untuk di Kawasan Asia Pasifik, lanjut dia, yang akan dijadikan hub adalah untuk pelatihan para ahli dan transfer pengetahuan teknologi vaksin mRNA, belum sampai ke tahap produksi vaksin.
“Kenapa vaksin mRNA, karena teknologinya paling cepat dan semua negara sedang kejar dengan platform ini. Produksi vaksin itu langkah selanjutnya, kita belum ke situ dan yang direncanakan WHO adalah pusat pelatihan dan transfer knowledge,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia tengah mempersiapkan proses teknis (due dilligence) terkait pusat pelatihan dan transfer pengetahuan vaksin mRNA COVID-19 yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Terendah Selama Pandemi, Kini Hanya Ada Delapan Pasien Covid-19 di RSSA Kota Malang
Penny menuturkan strategi Indonesia dalam bersaing dengan India dan Korea Selatan, salah satunya Indonesia memiliki industri farmasi yang kompeten dengan hadirnya Bio Farma yang akan menjadi center of excellence.
“Jadi, nanti ilmuwan dari negara-negara Asia akan datang dan mentransfer teknologi mRNA dan seterusnya dan mereka akan pulang ke negara masing-masing,” katanya.
Pendekatan lainnya, lanjut dia, yakni India dan Korea Selatan sebagai negara yang dianggap sudah berteknologi maju di bidang kesehatan.
“Tentunya perhatian WHO dan masyarakat internasional lainnya harus diberikan ke negara-negara yang perlu diberikan kapasitas untuk negara tersebut, itu yang harus kita sampaikan,” katanya.
Bukan hanya itu, menurut Penny, capaian penanganan dan progres vaksinasi COVID-19 di Indonesia sebagai negara berkembang juga akan diperhitungkan.
Dia menambahkan Indonesia juga senantiasa aktif menyuarakan terkait pengadaan vaksin untuk negara-negara berkembang.
Berita Terkait
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!