Suara.com - Penanggulangan Pandemi COVID-19 menurut Satuan Tugas Penanganan COVID-19, bukanlah tanggung jawab pemerintah semata. Ada peran masyarakat yang sangat penting agar pandemi bisa segera selesai.
Menurut Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Alexander Ginting, penanggulangan COVID-19 sama halnya seperti perjuangan rakyat semesta melawan virus yang berdampak ke segala sektor kehidupan manusia.
Penanggulangan tersebut sudah dilakukan dengan berbagai macam bentuk, mulai dari PSBB, PPKM skala mikro, PPKM Darurat hingga yang paling cocok, yaitu PPKM level.
"Penanggulangan COVID-19 sama seperti perjuangan rakyat semesta melawan virus, yang berdampak ke ekonomi, sosial, budaya dalam rangka ketahanan nasional," ujar Alexander dikutip dari ANTARA.
Alexander menilai ada percepatan penanganan COVID-19 dari bulan Juli diterapkan PPKM Darurat, saat kasus COVID-19 melonjak, kemudian di bulan September mulai mengalami pelonggaran aktivitas.
Pada Oktober 2021, sudah banyak daerah dengan PPKM level satu dan dua.
"Melihat luasnya Indonesia tetap bisa melakukan pembatasan, sehingga terjadi perbaikan infeksi corona, baik di tempat terjauh maupun pusat," ujar Alexander.
Dia mengatakan pelonggaran tersebut sesuai dengan level PPKM dan pencapaiannya di daerah. Hal itu diukur melalui positivity rate, keterisian rumah sakit, termasuk cakupan vaksinasi.
Alexander mengatakan alasan mengapa DKI Jakarta lama ditetapkan sebagai kawasan PPKM level tiga, karena vaksinasi COVID-19 di wilayah penyangga seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi belum mencapai target pemerintah.
Baca Juga: Dalam Setahun Pandemi, Jumlah Orang Menganggur di Sleman Bertambah 8 Ribu
"Ini bisa mulai dikendalikan, tapi cakupan vaksinasi menjadi tugas kita bersama untuk mencapai lebih dari 80 persen, dan no one left behind, termasuk yang disabilitas, lanjut usia, menjadi tugas kita bersama," ujar dia.
Demikian juga untuk Provinsi Papua, Alexander mengatakan vaksinasi di daerah tersebut menjadi tugas bersama, intervensi penyebaran COVID-19 harus menyerap kearifan dan budaya lokal.
"Di gunung dan daerah terpencil harus bisa mengikuti vaksinasi. Kalau di daerah nelayan, kita sesuaikan dengan waktunya, untuk petani di dataran rendah dan tinggi juga berbeda," ujar dia.
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah