Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan akan ada 26 anggota komite penasihat yang akan melakukan studi penelitian asal-usul Covid-19 serta patogen lainnya yang potensial jadi epidemi.
Para ilmuan itu tergabung dalam The Scientific Advisory Group untuk Origins of Novel Patogen (SAGU) disebut sebagai upaya terbaru WHO untuk mengungkap awal dari virus Corona SARS Cov-2 yang saat ini menjadi pandemi dunia.
Maret lalu, WHO telah merilis laporan mengenai hasil pencarian asal usul virus corona dari tim peneliti. Menurut mereka, kemungkinan paling besar virus corona penyebab sakit Covid-19 berasal dari inang perantara yang diikuti oleh transmisi zoonosis.
Hal iti berbeda dro dugaan sebelumnya mengenai kebocoran di laboratorium yang disebut sangat tidak mungkin.
Namun laporan tidak menyimpulkan dengan pasti tentang cara virus masuk ke populasi manusia.
"Memahami dari mana patogen baru berasal sangat penting untuk mencegah wabah di masa depan dengan potensi epidemi dan pandemi, dan membutuhkan berbagai keahlian," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, dikutip dari Fox News.
Munculnya virus baru yang berpotensi memicu epidemi dan pandemi juga dianggap menjadi fakta alam. Meskipun SARS CoV-2 termasuk virus terbaru, menurut Tedros, jenis virus itu bukan yang terakhir akan muncul di bumi.
Dalam pemilihan anggota komite penasihat itu, WHO mengandalkan usulan dari kumpulan lebih dari 700 aplikasi. Kemudian dikurasi menjadi 26 anggota yang memiliki keahlian di bidang mulai dari epidemiologi, kesehatan hewan, ekologi, kedokteran klinis, virologi, juga genomik.
"Kami sangat senang dengan kualitas ahli yang dipilih untuk SAGO dari seluruh dunia, dan berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membuat dunia lebih aman," kata Tedros.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 14 Oktober 2021 di 9 Puskesmas Pakai Sinovac dan AztraZeneca
Dalam kapasitasnya sebagai badan penasihat untuk WHO, SAGO akan memberi saran kepada organisasi tersebut tentang pengembangan kerangka kerja global untuk mendefinisikan dan memandu studi tentang asal-usul patogen yang muncul dan berpotensi epidemi maupun pandemi.
SAGO juga berhak memberi saran kepada WHO tentang memprioritaskan studi dan investigasi lapangan ke dalam mata pelajaran di sekolah.
Dalam konteks pencarian asal usul virus SARS CoV-2, SAGO akan memberikan evaluasi independen kepada Sekretariat WHO atas semua temuan ilmiah dan teknis yang tersedia dari studi global dan memberi saran kepada Sekretariat WHO mengenai pengembangan, pemantauan, dan mendukung seri berikutnya..
SAGO akan memberikan saran cepat tentang rencana operasional WHO untuk menerapkan rangkaian studi global berikutnya tentang asal-usul SARS CoV-2, yang diuraikan dalam laporan pertama Maret lalu.
Daftar publik dari anggota SAGO itu, 10 ahli di antaranya juga terdaftar di komite, termasuk ahli virus Belanda Marion Koopmans, ahli epidemiologi Denmark Thea Fischer, ahli epidemiologi Inggris John Watson, peneliti Rusia Vladimir Dedkov, spesialis kesehatan hewan Hung Nguyen dari Vietnam dan ahli epidemiologi Elmoubasher Farag dari Qatar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!