Suara.com - Hingga tahun 2020, tidak kurang dari 3,7 juta orang Indonesia mengalami kebutaan, yang salah satunya disebabkan karena kelainan kornea. Alhasil, kebutuhan donor kornea di tanah air sangatlah tinggi.
Kini kabar baik datang dari kerjasama Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) dengan Jakarta Eye Center (JEC) yang membuka layanan pusat donasi mata (EDC) di 12 cabang JEC di Indonesia.
Langkah ini diambil untuk mempermudah masyarakat yang ingin mendonorkan kornea matanya.
Perlu diketahui, donor kornea mata bukan berarti seluruh bagian matanya diambil, melainkan hanya diambil bagian korneanya saja.
Donor kornea umumnya diambil dari orang yang sudah meninggal, tapi juga bisa berasal dari pendonor hidup.
Untuk saat ini, menurut Kepala sekaligus Direktur Medis LEBJ, Dr. Sharita Siregar, SpM(K), mayoritas donor kornea untuk cangkok mata masih berasal dari pendonor luar negeri atau impor.
Ini karena jumlah penderita kebutaan kornea di Indonesia tidak sebanding dengan jaringan donor kornea yang tersedia.
“Walaupun target 100 jaringan kornea lokal telah tercapai pada 2019 lalu, tetapi jumlah tersebut belum bisa menyelesaikan angka kebutaan kornea yang tinggi di Indonesia,” jelas Dr. Sharita dalam konferensi pers, Kamis (14/10/2021).
Dr. Sharita menambahkan, kunci dari permasalahan ini adalah partisipasi dari masyarakat. Dan saat ini, dengan hadirnya 12 titik pusat donasi mata atau EDC di cabang JEC Indonesia, bisa jadi tempat masyarakat untuk mendonor korneanya.
Baca Juga: Hari Penglihatan Sedunia: Lansia Waspada Penyakit Degenerasi Makula yang Sebabkan Buta
“Dengan kehadiran jaringan 12 titik EDC yang tersebar di 9 kota dan 6 provinsi, kami berharap masyarakat Indonesia semakin mudah menjangkau layanan LEBJ untuk mendonorkan mata mereka," imbuh Dr. Sharita.
Melalui kegiatan donor ini, nantinya akan semakin cepat pula tindakan transplantasi kornea yang dibutuhkan masyarakat. Hasil akhirnya, mampu menekan angka kebutaan di Indonesia.
Peluncuran program ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day, yang jatuh pada tanggal 14 Oktober setiap tahunnya.
Sebagai penampung donor mata, LEBJ merupakan organisasi non-profit hasil kerja sama Yayasan Lions Mengabdi Indonesia dengan JEC Eye Hospitals and Clinics.
Data WHO menyebut kelainan kornea sebagai penyebab kebutaan terbesar keempat di dunia, setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi makula.
Di Indonesia sendiri, menurut Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), diperkirakan 1 per 1.000 orang penduduk Indonesia menderita kebutaan akibat kelainan kornea.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?