Suara.com - Operasi bedah limb lengthening and reconstruction jadi salah satu tindakan medis yang bisa dilakukan dalam pengobatan kelainan tulang.
Sebelum operasi dilakukan, dokter biasanya akan merujuk pasien melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui masalah dan penyebab kelainan tulang yang dialami. Selanjutnya, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang.
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dr. Faisal Miraj, Sp.OT (K)., mengatakan setidaknya ada empat pemeriksaan yang perlu dilakukan pasien dengan kelainan tulang sebelum didiagnosis. Di antaranya:
- Pemeriksaan radiologi dengan scanogram untuk melihat kelainan pada tungkai dari panggul sampai pergelangan kaki.
- Jika diperlukan, dokter akan menganjurkan pemeriksaan tambahan berupa CT-Scan atau MRI.
- Pemeriksaan laboratorium, terutama jika diduga adanya kekurangan zat gizi seperti kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor.
- Pemeriksaan hormon seperti hormon paratiroid, apabila kelainan bentuk yang terjadi kemungkinan disebabkan karena kelebihan hormon tersebut.
Setelah keempat pemeriksaan selesai dilakukan, bedah limb lengthening and reconstruction bisa dilakukan. Menurut dokter Faisal, pembedahan itu hanya menghasilkan sayatan berukuran kecil sehingga tidak banyak merusak jaringan lunak sekitar tulang.
"Masa pemulihan pasien pun diharapkan dapat lebih cepat dengan risiko infeksi lebih kecil. Tata laksana pembedahan ini dimulai dengan pemasangan alat di luar tungkai kaki pasien atau external fixator seperti alat limb reconstruction system, ilizarov konvensional, maupun computerized," jelasnya.
Kemudian dilakukan juga osteotomy atau pemotongan tulang. Selanjutnya, dengan alat-alat tersebut dapat dilakukan proses pemanjangan berkala juga koreksi kelainan bentuk lain seperti meluruskan tungkai yang bengkok atau terputar.
Setelah tindakan bedah, pasien memerlukan 2 sampai 3 hari untuk menjalani program fisioterapi awal. Fisioterapi yang dilakukan bertujuan untuk early mobilization atau percobaan berjalan awal dengan bantuan tongkat, walker, maupun kursi roda.
"Biasanya dokter akan menilai luka operasi dalam waktu 1-2 minggu setelah dilakukannya tindakan. Apabila tidak ada infeksi dan luka kering dengan baik, maka dapat langsung dilakukan pencabutan benang serta edukasi perawatan mandiri terhadap alat bantu yang sedang digunakan," kata dokter Faisal.
Proses pemanjangan tungkai maupun koreksi kelainan bentuk lainnya dilakukan secara bertahap. Alat yang telah dipakai juga akan dipertahankan sampai bentuk tungkai yang diinginkan oleh pasien dan dokter tercapai.
Baca Juga: Resep Ayam Suwir, Masakan Rumahan Simpel Rasa Dijamin Enak
Menurut dokter Faisal, alat tersebut akan digunakan sampai tulang mengeras. Setelahnya, pasien boleh mengganti alat dengan tipe jenis lain. Seperti, menggantinya dengan alat yang dipasang di dalam fixator.
Akan tetapi, untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka operasi, pasien harus menjaga kebersihan alat yang digunakan serta kebersihan kulit di sekitar luka operasi. Selama pemasangan alat, pasien juga disarankan tetap aktif melakukan fisioterapi atau latihan strengthening dan stretching.
Hal itu bertujuan untuk menjaga sendi dan tulang tetap fleksibel dan tidak kaku.
Menurut dokter Faisal, tindakan limb lengthening and reconstruction memungkinkan untuk bisa tindakan pemanjangan tungkai, serta memperbaiki kelainan bentuk tulang pada anak, remaja, maupun dewasa.
"Tindakan ini juga dilakukan dengan metode invasif minimal sehingga masa pemulihan lebih singkat. Setelah tindakan dilakukan, bersamaan dengan program fisioterapi yang berkesinambungan diharapkan pasien dapat segera beraktivitas kembali dengan normal," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan