Suara.com - Ada perdebatan di antara para ahli apakah aktivitas fisik berat bisa menjadi faktor risiko dari amyotrophic lateral sclerosis atau ALS.
Tetapi, sebuah studi baru menunjukkan bahwa sebenarnya risiko itu tergantung pada jenis aktivitas berat apa yang dilakukan.
Berdasarkan Medical Xpress, ALS merupakan penyakit neurodegeneratif progresif langka yang mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Penderita ALS bisa kehilangan kemampuan untuk mengontrol gerakan otot, yang sering menyebabkan kelumpuhan total hingga kematian. Rentang hidup rerata setelah didiagnosis ALS adalah dua sampai lima tahun.
Studi yang terbit di Neurology edisi online pada Rabu (20/10/2021) menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang berarti olahraga, tidak menjadi faktor risiko ALS.
"Namun, kami menemukan peningkatan risiko ketika kami melihat aktivitas fisik intens selama bekerja. Misalnya, pekerjaan seperti petani, pekerja di industri baja, atau tukang batu," kata penulis studi Angela Rosenbohm, MD, dari Universitas Ulm, Jerman.
Meski hasilnya tidak membuktikan jenis aktivitas fisik tersebut adalah penyebab ALS, hubungan itu bisa jadi karena aktivitas berat yang dilakukan secara berulang, atau bisa juga karena faktor lain seperti paparan bahan kimia atau polusi.
Dalam studi ini sebanyak 22% penderita ALS memiliki pekerjaan yang melibatkan aktivitas berat, dibandingkan 13% peserta yang tidak menderita ALS.
"Pesan di sini adalah bahwa olahraga ringan masih yang terbaik (untuk dilakukan), bahkan setelah gejala penyakit mulai muncul," kata Rosenbohm.
Baca Juga: Warga Simeulue Lumpuh usai Disuntik Vaksin Covid-19, Begini Kata Satgas
Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa peserta mungkin tidak akurat saat mengingat jenis dan intensitas aktivitas fisik mereka selama hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital