Suara.com - Rerata wanita akan mengalami sekitar 456 siklus menstruasi dalam hidupnya, dan menyelaraskan gaya hidup, seperti olahraga, pola makan, kehidupan seosial, pekerjaan, dan acara, akan membantu meringankan gejala PMS yang dialami.
"Memiliki siklus bulanan yang sehat dapat memperbaiki energi, suasana hati, berat badan, tidur, dan fungsi otak. Sebaliknya, jika hormon tubuh tidak seimbang, itu akan memberi gejala PMS yang berat atau menyakitkan," jelas ahli gizi Nicki Williams, pendiri Happy Hormones for Life.
Williams menjelaskan di laman Metro UK bahwa siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase berbeda, yakni:
1. Fase pertama: menstruasi
Ini adalah waktu untuk beristirahat dan mengatur ulang energi.
"Jika Anda harus olahraga, lakukan saja aktivitas santai, seperti yoga atau jalan kaki. Hormon estrogen dan progesteron Anda sedang rendah selama menstruasi, sehingga tingkat energi juga rendah," jelas Williams.
Menstruasi juga membuat tubuh kekurangan zat besi karena berkurangnya darah dalam tubuh. Jadi, Williams merekomendasikan untuk makan kaya zat besi.
2. Fase kedua: folikel
Pada fase ini, hormon estrogen sedang meningkat untuk mempersiapkan ovulasi. Jadi, pada masa ini wanita akan memiliki banyak energi.
Baca Juga: Fakta Unik New Zealand: Masyarakatnya Utamakan Gaya Hidup Sehat
"Sehingga Anda dapat melakukan olahraga yang lebih intens dan harus menyertakan makanan untuk mendukung keseimbangan energi," tambahnya.
3. Fase ketiga: ovulasi
Fase ini terjadi sekitar hari ke-14 dari siklus. Pada masa ini hormon estrogen juga sedang memuncak, sebab ini adalah saat sel telur dilepaskan dan ini adalah waktu terbaik untuk olahraga yang lebih intens.
"Fokus pada makanan kaya vitamin B untuk menambah progesteron dalam kadar sehat untuk membantu meringankan gejala PMS pada fase berikutnya," lanjutnya.
4. Fase empat: luteal
Ini adalah masa ketika hormon progesteron naik, dan estrogen turun.
"Anda mungkin mengalami gejala PMS saat menjelang akhir siklus Anda. Jadi konsumsi lemak dan protein sehat. Energi Anda mungkin menurun, jadi jangan forsir tubuh untuk melakukan sktivitas berat."
Ahli merekomendasikan untuk membuat peta siklus agar Anda dapat menyesuaikan gaya hidup berdasarkan siklus menstruasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah