Suara.com - Pemerintah tengah berupaya untuk mengubah status pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi endemi. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PB IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Dr. Daeng M. Faqih, dalam acara Halo Talks Spesial Hari Dokter Nasional, Jumat (22/10/2021), mengatakan bahwa dalam upaya tersebut butuh dukungan dari berbagai pihak, termasuk juga masyarakat.
“Untuk mendorong pandemi ini menjadi endemi di Indonesia, menurut beberapa pakar yang pertama itu syaratnya penularan harus rendah. Bahkan tingkat penularannya di bawah satu,” ungkapnya.
“Kemudian untuk menjadi endemi, positivity rate itu harus jauh di bawah lima persen. Kalau menurut WHO itu kan lima persen, tapi endemi harus jauh di bawah itu,” ungkap Dr. Daeng lebih lanjut.
Daeng juga mengungkapkan bahwa dalam peta jalan transisi pandemi ke endemi, tingkat protokol kesehtan juga mesti ketat.
“Kebiasaan protokol kesehatan itu tidak boleh kendor. Jadi supaya tidak kendor, kemampuan untuk mengedukasi dan mengkampanyekan ke masyarakat itu perlu dilakukan,” ungkap Dr. Daeng.
Dr. Daeng juga menyarankan perlu lakukan kampanye protokol kesehatan lewat via platform digital. Sebab, menurutnya cara itu disebut efektif untuk menyebarkan edukasi kepada masyarakat.
“Untuk saat ini yang paling efektif itu lewat platform digital. Nah, platform ini sangat luar biasa untuk mengedukasi masyarakat supaya prokes tidak boleh kendor,” lanjutnya.
Di sisi lain, berita hoaks pun masih tersebar di masa pandemi., yang di mana perlu edukasi agar masyarakat dapat mengakses informasi lewat sumber yang kredibel.
“Dan itu harus kita manfaatkan lewat platform digital dengan baik, dengan terus menerus memberikan edukasi lewat sumber yang kredibel,” pungkas Dr. Daeng.
Baca Juga: Asyik Pembelajaran Daring Gegara Pandemi Covid-19, Ratusan Pelajar di Kalteng Menikah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?