Suara.com - Sejumlah perusahaan China telah menyatakan minatnya dalam memproduksi obat Covid-19 yang diteliti dan dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Merck and Ridgeback Biotherapeutics, yakni pil molnupiravir.
Medicines Patent Pool (MPP), yang didukung PBB, baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan Merck untuk memberikan sublisensi bagi perusahaan farmasi lain yang mau memproduksi versi obat generik, untuk pasokan 105 negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Selain China, direktur eksekutif MPP Charles Gore mengatakan sudah banyak perusahaan yang menunjukkan minat untuk memproduksi obat antivirus ini, seperti India dan Pakistan.
Obat ini, yang masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan As (FDA), telah mendapat perhatian besar setelah uji coba awal menunjukkan bahwa obat dapat mempercepat pemulihan dan mencegah kematian pada pasien Covid-19.
Pil molnupiravir ini disebut sebagai obat oral pertama untuk Covid-19, lapor South China Morning Post.
Tujuan diberikannya sublisensi pembuatan obat adalah agar produksi pil dapat menjangkau akses global. Proses aplikasi subliesensi akan dibuka selama periode dua minggu.
Dalam memilih produsen untuk pil Merck, MPP akan mengevaluasi stabilitas keuangan, jangkauan, pengalaman dan kontrol kualitas perusahaan.
Organisasi kesehatan masyarakat berharap dengan adanya sublisensi ini dapat meningkatkan pasokan obat dan membantu menurunkan harganya di negara berkembang.
"Kami akan sangat berhati-hati untuk memilih basis manufaktur yang tersebar secara geografis untuk ini.. di Asia, di Afrika, dan Amerika Latin untuk memastikan bahwa perusahaan lokal yang melakukannya," ujar Gore.
Baca Juga: Pemerintah Berupaya Impor Obat Covid-19 Molnupiravir Dari Amerika
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online