Suara.com - Vaksinasi terus menjadi salah satu upaya utama dalam pengendalian pandemi Covid-19. Update Covid-19 global meunjukkan infeksi virus corona SARS Cov-2 saat ini telah menginfeksi lebih dari 250,25 juta orang di seluruh dunia.
Dalam 24 jam terakhir, bahkan ada 414.845 orang di dunia terkonfirmasi positif Covid-19. Di waktu yang sama, 6.305 orang meninggal setelah terinfeksi Covid-19. Data per Minggu (7/11) pukul 08.00 WIB, dikutip dari worldometers.info.
Lantaran pentingnya vaksinasi Covid-19 tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison bahkan menyebut negaranya telah melakukan tonggak luar biasa dalam perjalanan untuk menjadi salah satu negara yang paling banyak memvaksinasi rakyatnya.
Hingga Sabtu (6/11), Australia tercatat mencapai tingkat inokulasi dua dosis 80 persen populasi mulai dari usia 16 tahun ke atas.
Pernah berhasil menerapkan strategi nol kasus dalam mengelola pandemi Covid-19, negara berpenduduk 25 juta itu bergerak menuju hidup normal dengan virus melalui peningkatan vaksinasi.
"Ini tonggak luar biasa bagi Australia. Ini benar-benar upaya nasional Australia," kata Morrison dalam sebuah posting video di Facebook.
Sementara vaksinasi tetap bersifat sukarela di tingkat federal, negara bagian dan teritori Australia memberlakukan aturan wajib untuk banyak pekerjaan dan pekerja. Mereka yang tidak divaksinasi dilarang melakukan banyak kegiatan, seperti makan di luar atau menyelenggarakan dan menonton konser.
Sejak Senin (1/11), Australia juga sudah melonggarkan pembatasan internasional untuk pertama kalinya selama pandemi, tetapi hanya untuk orang-orang yang divaksinasi.
Namun, angka vaksinasi per wilayah menunjukkan beberapa tingkat yang tidak merata, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Rekor Kasus Baru, Jerman Alami Gelombang ke-4 Pandemi
Hampir 90 persen populasi telah divaksinasi penuh di negara bagian New South Wales yang paling padat penduduknya, dan hampir 95 persen di ibu kota Canberra. Sedangkan baru 65 persen di Northern Territory dan Australia Barat yang jarang penduduknya.
Negara itu mencatat 1.558 infeksi dan 10 kematian baru pada Sabtu (6/11), dengan mayoritas infeksi terjadi di Victoria. Beberapa bagian Northern Territory berada dalam penguncian cepat selama tiga hari, setelah wabah berkembang menjadi tiga kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil