Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM sudah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 jenis Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun sejak 1 November lalu.
Namun hingga saat ini, program vaksinasi tersebut belum dilaksanakan.
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes sendiri menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun paling cepat dilakukan awal tahun 2022 mendatang.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, saat ini teknis program vaksinasi anak masih disusun oleh Kemenkes bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI.
"Kita masih bekerja sama dengan ITAGI terkait pelaksanaannya. Sebab, selain karena ada faktor orangtua yang masih ragu-ragu (mengizinkan anaknya divaksinasi Covid-19), kita juga harus menyiapkan vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11 tahun ini berjalan sebaik mungkin," kata Nadia dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/11/2021).
Selain itu, pemerintah juga masih fokus menyelesaikan target vaksinasi terhadap kelompok rentan, terutama tenaga pendidik dan orang lanjut usia (lansia). Nadia mengungkapkan, jumlah tenaga pendidik yang telah disuntik vaksin Covid-19 baru sekitar 50-60 persen.
Sedangkan kelompok lansia, dari target 21,5 juta orang baru 40 persen yang sudah divaksinasi dua dosis. Sehingga, pekerjaan rumah untuk menuntaskan sisa 60 persen kelompok lansia harus sudah tervaksinasi penuh pada akhir 2021.
"Yang penting sekarang adalah kesiapan orangtua yakin bahwa vaksin ini akan memberikan perlindungan kepada anak. Jadi kami meminta orangtua tidak perlu ragu dan dengan terbitnya izin penggunaan darurat BPOM juga merupakan suatu tambahan proteksi untuk anak-anak," tegas Nadia.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., menambahkan, selagi menunggu persiapan vaksinasi untuk anak, penting adanya sosialisasi kepada para orangtua agar memahami pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk anak.
Baca Juga: Risiko Komordid Rendah, Sebagian Besar Anak Usia 6-11 Tahun Bisa Disuntik Vaksin Covid-19
"Jadi sekarang kita masih menunggu untuk waktu pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun. Bu Nadia menyampaikan paling cepat awal tahun depan. Jadi harusnya kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada orangtua tentang vaksinasi ini," ucapnya.
"Karena orangtua itu kadang-kadang nggak paham risiko tertular virus yang sebenarnya tentu jauh lebih berbahaya daripada kemasukan virus yang sudah dimatikan melalui vaksin," imbuh dokter Piprim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa