Suara.com - Kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah sudah mendapat perhatin dari pemerintah. Meski begitu, pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di Indonesia tetap terkendali.
Bahkan, penanganan Covid-19 diklaim terus membaik berkat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang konsisten dan selalu dievaluasi.
Data pada Organisasi Keseharan Dunia (WHO), Indonesia berada pada level 1 penularan Covid-19. Sedangkan menurut Nikkei Indeks pemulihan Covid-19 Indonesia berada diperingkat 41, tertinggi di Asia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa penurunan kasus positif paling signifikan terlihat di wilayah Jawa-Bali.
"Kasus konfirmasi di Jawa-Bali mengalami penurunan hingga 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli lalu," kata Johnny melalui rilis Satgas Covid-19, Selasa (9/11/2021).
Meski begitu, ia meminta masyarakat tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara lain yang mengalami lonjakan kasus akibat kelalaian menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Johnny, meskipun kondisi Indonesia menunjukkan perbaikan laju penularan, namun peningkatan kasus masih bisa terjadi.
"Ada lima provinsi yang menjadi sorotan utama yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Di Pulau Jawa-Bali, tren kenaikan kasus terjadi di 43 Kabupaten/Kota dalam 7 hari terakhir," katanya.
Johnny memastikan, pemerintah bergerak cepat mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan kasus positif virus corona. Diakuinya bahwa pemberlakuan relaksasi PPKM berdampak pada kenaikan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi.
Baca Juga: Anak Belum Vaksin Usai Perjalanan Luar Negeri Wajib Dikarantina 5 Hari
Peningkatan itu harus diwaspadai, karena terdapat 34 persen Kabupaten/Kota di Jawa-Bali yang mobilitasnya tinggi, namun tingkat vaksinasinya belum mencapai target.
Untuk itu, pemerintah daerah diminta berperan aktif dan tegas dalam menindak pelanggaran prokes dan memastikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat perbelanjaan, restoran, wisata, dan yang lain.
"Masyarakat harus tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan