Suara.com - Awal tahun ini, profesional perawatan kesehatan Amerika Serikat membunyikan alarm atas meningkatnya kasus sifilis. Pejabat kesehatan Alaska melaporkan peningkatan hingga 49% dalam kasus penyakit menular seksual (PMS) dari 2019 hingga 2020.
Sebelumnya pada bulan November bahwa jumlah kasus sifilis kongenital di San Antonio, Texas, "mengejutkan." Sifilis kongenital terjadi ketika ibu yang terinfeksi menularkan infeksi ke bayi yang baru lahir.
Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian janin dan sekitar 40% bayi yang tidak diobati dengan infeksi tersebut meninggal.
Sebuah laporan baru - baru ini di ProPublica menunjukkan bahwa lebih dari 129.800 kasus sifilis tercatat pada 2019, dua kali lipat jumlah kasus dari lima tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, publikasi itu mengatakan, kasus sifilis bawaan meningkat empat kali lipat.
Dilansir dari WebMD, sifilis adalah penyakit sangat menular yang sebagian besar menyebar melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral dan anal . Orang yang terinfeksi sering kali tidak mengetahui bahwa mereka mengidap penyakit tersebut dan menularkannya kepada pasangan seksual mereka.
Sifilis dapat menyebabkan masalah jangka panjang yang serius seperti radang sendi, kerusakan otak, dan kebutaan.
Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Anda mendapatkannya melalui kontak langsung dengan luka sifilis di tubuh orang lain. Ini biasanya terjadi selama aktivitas seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk ke tubuh Anda melalui luka di kulit atau melalui selaput lendir Anda.
Namun sifilis tidak dapat ditularkan melalui dudukan toilet, gagang pintu, kolam renang, bak mandi air panas, bak mandi, pakaian bersama, atau peralatan makan.
Seseorang berisiko lebih tinggi terkena sifilis jika:
Baca Juga: Perlu Tahu! 3 Infeksi Menular Seksual yang Paling Sering Terjadi Pada Lelaki
- Berhubungan seks tanpa kondom
- Memiliki banyak pasangan seks
- Terkena HIV
- Pria yang berhubungan seks dengan pria
Sifilis dapat diobati dan disembuhkan menggunakan antibiotik, dengan tahapan sifilis menentukan berapa lama obat harus diminum. Perawatan saja tidak dapat memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh infeksi sifilis. Penisilin G adalah obat pilihan untuk mengobati pasien di semua tahap sifilis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!