Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi perlu dikendalikan agar tidak menyebabkan sakit jantung hingga stroke. Namun sebagian pasien hipertensi enggan melakukannya, karena khawatir ketergantungan terhadap obat. Mitos atau fakta ya?
Menjawab pertanyaan ini, dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K) dengan tegas mengatakan hipertensi tidak bisa sembuh dan harus minum obat seumur hidupnya.
"Jawaban saya tegas, memang (harus minum obat) seumur hidup, karena darah tinggi itu tidak bisa disembuhkan, banyak orang mengharapkan harapan palsu darah tinggi bisa disembuhkan," ujar Dr. Antonia dalam acara diskusi Siloam Hospitals bersama Roche, Kamis (18/11/2021).
Dr. Antonia tidak menampik ada hipertensi yang bisa disembuhkan, tapi hipertensi yang disebabkan oleh penyakit sesaat, seperti kelainan hormon. Sehingga saat penyakitnya disembuhkan, maka hipertensinya akan sembuh.
Apabila yang dialami darah tinggi essensial atau bersifat mendasar, maka ia harus minum obat seumur hidup dengan tujuan mengendalikan hipertensi.
"Jadi kita tidak berusaha menyembuhkan darah tinggi. Kita hanya berusaha kendalikan darah tinggi, supaya pasien tidak stroke, tidak harus cuci darah atau cuci ginjal, tidak mengalami serangan jantung mendadak," paparnya.
Dokter yang berpraktik di Siloam Hospitals Lippo Village itu mengatakan, pengendalian hipertensi tidak hanya berpatokan pada alat tensi meter semata, tapi juga pada teraturnya pola hidup sehat yang dijalani pasien.
"Angka tensi meter itu hanya parameter. Goals kita pasien jangan stroke, nanti kita yang sedih. Antara salah kita atau pasiennya yang pura pura baik baik saja," pungkas Dr. Antonia.
Baca Juga: Turunkan Tekanan Darah Tinggi dalam 2 Jam, Cobalah Minuman Ini!
Berita Terkait
-
7 Cara Alami Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Ikuti Gerakan Ini
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Hipertensi Masih Jadi Silent Killer, Deteksi Dini Dan Pola Makan Sehat Jadi Kunci Pencegahan
-
Waspada Silent Killer! 5 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan di Usia Muda
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?