Suara.com - Pemerintah Swiss melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 varian Omicron dengan karantina, setelah ditemukan kasus positif di sebuah sekolah internasional.
Tak tanggung-tanggung, jumlah orang yang dikarantina mencapai 2.000 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.
Jenewa, kota pusat keberadaan para diplomat internasional dan tempat markas besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada, sebelumnya memastikan bahwa kasus pertama berasal dari seseorang yang datang kembali dari Afrika Selatan.
Satu kasus lainnya diduga juga terkait dengan orang yang sama.
"Setelah dipastikan ada dua kasus varian Omicron pada orang-orang yang memasuki kampus Châtaigneraie di Sekolah Internasional Jenewa, badan layanan medis wilayah Vaud dan Jenewa bersama-sama memutuskan untuk mengarantina semua pelajar dan staf kampus selama sepuluh hari," kata badan kesehatan Jenewa mengutip ANTARA.
WHO pekan lalu menggolongkan Omicron sebagai varian COVID-19 yang harus diwaspadai.
Swiss telah mengindentifikasi beberapa kasus varian baru itu di lima wilayah.
Negara itu juga telah memberlakukan larangan perjalanan dari Afrika bagian selatan serta kewajiban karantina pada orang-orang yang tiba dari 23 negara, termasuk Jepang, Inggris, dan Kanada.
Pihak berwenang mengatakan 1.600 dari orang-orang yang dikarantina di Vaud dan Jenewa adalah anak-anak.
Baca Juga: Varian Omicron Bikin Kasus Covid-19 Melonjak, Afrika Selatan Langsung Bikin RS Baru
Selain siswa, para orang tua, adik dan kakak siswa juga akan perlu menjalani tes deteksi Omicron.
Badan kesehatan Swiss tidak mengatakan apakah pemberlakuan karantina yang baru itu ada kaitannya dengan kasus yang dipastikan muncul sebelumnya.
Namun, badan tersebut mengatakan kedua kasus terkonfirmasi itu "berkaitan erat dalam keluarga seseorang yang positif saat kembali dari Afrika Selatan."
Berita Terkait
-
Rahasia Traveler Pro: Mengapa Swiss Army Knife Wajib Dibawa dalam Perjalanan!
-
4 Potret El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss, Cincin Mewahnya Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya El Rumi? Enteng Lamar Syifa Hadju Pakai Cincin Rp1 Miliar
-
5 Fakta Menarik Lauterbrunnen Swiss yang Indah, Lokasi El Rumi Lamar Syifa Hadju
-
Bikin Baper! Momen Romantis El Rumi Lamar Syifa Hadju di Pegunungan Alpen
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?