Suara.com - Vaksin Merah Putih menjadi digadang-gadang digunakan untuk vaksin booster tahun depan. Sejauh apa perkembangannya?
Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih menghadapi kendala keterbatasan infrastruktur produksi berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
"Saat ini kendala utama adalah ketersediaan infrastruktur produksi terbatas berstandar CPOB untuk setiap platform," katanya mengutip ANTARA.
Kendala lain yang juga dihadapi, kata dia, adalah terbatasnya fasilitas uji praklinis tahap 2 yang menggunakan satwa primata macaca fascicularis (monyet ekor panjang) .
"Itu juga menjadi tantangan yang dihadapi para periset dalam melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Merah Putih di Tanah Air," katanya,
Untuk mengatasi kendala tersebut, BRIN sedang membangun dua infrastruktur utama, yakni infrastruktur produksi berstandar CPOB dan fasilitas uji praklinis tahap 2 di kawasan Cibinong Science Center di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pihaknya berharap dua infrastruktur tersebut dapat siap di akhir triwulan I 2022 sehingga dapat segera digunakan untuk membantu pengembangan vaksin ke depan.
Fasilitas riset itu, katanya, tidak hanya dapat digunakan untuk pengembangan vaksin Merah Putih, tetapi juga untuk pengembangan berbagai vaksin untuk manusia maupun hewan di masa mendatang.
Sebelumnya, izin edar darurat penggunaan vaksin Merah Putih ditargetkan dapat diperoleh pada pertengahan 2022.
Baca Juga: Ikut Vaksin Covid-19, Warga Kabupaten Semarang Dapat Doorprize Motor dan TV
Progres pengembangan vaksin Merah Putih yang paling cepat saat ini adalah yang dikerjakan oleh tim dari Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan PT Biotis, dan tim dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang bekerja sama dengan PT Bio Farma. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan
-
BRIN Jelaskan Penyebab Dentuman dan Kilatan Cahaya Langit Cirebon: Benar Meteor?
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Polisi Sebut Gas Air Mata Terbawa Angin ke Unisba, Ilmuwan BRIN Ungkap Fakta Sebaliknya
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?