Suara.com - Mata ikan merupakan salah satu penyakit di mana kulit menebal, biasanya pada area telapak kaki. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan kondisi ini. Adapun cara menghilangkan mata ikan akan dijelaskan dalam artikel ini.
Mata ikan bisa menyakitkan jika ditekan atau mengalami gesekan. Biasanya, mata ikan muncul sebagai bentuk perlindungan kulit terhadap gesekan atau tekanan. Gesekan atau tekanan yang berulang menyebabkan penebalan kulit.
Lantas, bisakah mata ikan disembuhkan? Melansir dari situs medicineton, Jumat (10/12/2021), simak berikut beberapa cara menghilangkan mata ikan.
1.Asam salisilat
Salisilat adalah zat keratolitik yang bekerja dengan melembutkan keratin, yang menyebabkan pengerasan kulit. Hasilnya, lambat laun kulit yang menebal akan mengalami penipisan. Untuk mengobati mata ikan, konsentrasi larutan asam salisilat yang dibutuhkan 12-27%.
2. Asam laktat
Asam laktat bekerja dengan cara meningkatkan kelembapan kulit, dengan cara memerangkap lebih banyak air sehingga kulit menjadi lebih lembut. Senyawa kimia ini memiliki sifat keratolitik yang bekerja mirip dengan asam salisilat.
3. Polydocanol
Polydocanol bertindak sebagai anestesi lokal dan pelembab, sehingga dapat mengurangi rasa gatal pada kulit kering dan mengeras. Obat oles ini juga dianggap ampuh untuk mengobati mata ikan.
Baca Juga: Kaki yang Cantik Bukan Lagi Mimpi dengan 4 Cara Berikut!
Perlu diketahui, cara menghilangkan mata ikan menggunakan ketiga bahan obat oles seperti di atas membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Sebab semakin tebal penebalan kulit, semakin lama waktu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu, untuk mempercepat pelunakan jaringan kulit, Anda bisa menutupi bagian kulit yang diberi obat menggunakan kain kasa. Tetapi meski relatif aman digunakan, asam salisilat dapat menimbulkan beberapa efek samping bila digunakan secara berlebihan, seperti iritasi kulit, kulit terasa panas atau perih, dan rasa kemerahan pada kulit.
Sebagai pengobatan mandiri di rumah, Anda juga bisa melembabkan kulit keras pada mata ikan dengan menggunakan batu apung. Caranya, rendam batu apung dalam air hangat, lalu gosok perlahan batu apung pada mata ikan. Gunakan gerakan melingkar untuk menghilangkan lapisan kulit mati.
Hal yang perlu diingat, jangan menggunakan benda tajam untuk mengupas kulit, karena dapat menyebabkan luka dan infeksi.
Mata ikan biasanya cukup disembuhkan dengan menggunakan obat keratolitik yang banyak dijual di pasaran. Gunakan sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran penggunaan oleh dokter dan hindari mengoleskan obat pada kulit yang sehat. Namun jika cara menghilangkan mata ikan di atas tidak menampakkan hasil, Anda disarankan untuk mengunjungi dokter kulit.
Kontributor: Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?