Suara.com - Varian Omicron masih menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 di benua Eropa, saat negara-negara bersiap memasuki libur musim dingin Natal dan Tahun Baru 2022.
Sebagian besar negara pun bergegas memberikan vaksinasi COVID-19, terutama kepada kelompok anak-anak yang rentan. Sebab, masih ada orangtua yang enggan memberikan vaksin COVID-19 untuk anaknya.
Strategi pun dikerahkan, seperti Italia yang menggunakan badut dan pesulap ke klinik-klinik, Prancis dan Jerman hanya memvaksinasi anak-anak yang paling rentan, sedangkan Denmark telah menyuntikkan vaksin bahkan sebelum jarum suntik dan vial yang dirancang khusus tiba.
"Vaksinasi harus menjadi sebuah permainan, momen yang menggembirakan ketika anak-anak bisa merasa nyaman," kata Alessio D'Amato, kepala kesehatan Lazio, Italia, saat mengumumkan "Hari Vaksin" bagi anak-anak yang akan digelar 15 Desember.
Badan Obat-Obatan Eropa (EMA) bulan lalu menyetujui penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech dosis rendah pada anak usia 5-11 tahun, menyusul persetujuan serupa bagi anak berusia lebih tua pada Mei.
Namun, pengiriman pertama vaksin anak dengan vial berukuran lebih kecil itu belum akan tiba hingga Senin.
Waktu pelaksanaan vaksinasi berbeda-beda, namun kebanyakan negara sedang bersiap untuk memvaksin anak 1-2 dua hari setelah pengiriman pertama tiba.
Belgia mungkin belum memulai vaksinasi anak sampai awal Januari, sementara pihak-pihak terkait di negara itu bersiap untuk merilis panduan pelaksanaannya.
Spanyol akan mulai menginokulasi anak-anak pada 15 Desember. Dengan 90 persen penduduk berusia 12 tahun ke atas telah divaksin penuh, Spanyol menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.
Baca Juga: Apa Jenis Vaksin yang Digunakan untuk Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun?
Menyuntikkan vaksin pada anak atau remaja –kelompok usia yang berpotensi menulari orang lain yang lebih rentan tertular COVID yang parah– dianggap sebagai langkah sangat penting untuk mengendalikan pandemi. Di Jerman dan Belanda, kelompok anak kini menyumbang sebagian besar kasus.
Vaksinasi bagi anak dilakukan ketika Uni Eropa berjuang menghadapi gelombang besar penularan. Kawasan itu kini menyumbang lebih dari setengah jumlah kasus dan 50 persen kematian akibat COVID secara global.
Sekitar 27 juta anak usia 5-11 tahun memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin di kawasan berpenduduk 450 juta jiwa itu. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?