Suara.com - Hubungan antara asma dan tumor otak pertama kali muncul dalam penelitian epidemiologi global sekitar 15 tahun yang lalu.
Tetapi saat itu mekanisme yang menghubungkan kedua kondisi tersebut belum diketahui. Karenanya, beberapa ahli menolak termuan itu sebagai hal yang acak.
Namun, penelitian lebih lanjut di laboratorium menemukan bahwa tumor otak pada anak-anak didorong oleh interaksi saraf optik dan beberapa sel kekebalan di otak, alias sel T dan mikroglia. Sementara umumnya asma dianggap sebagai penyakit inflamasi yang dimediasi sel T.
Para ahli saraf pun mulai bertanya-tanya apakah sel kekebalan ini adalah bagaimana kedua kondisi tersebut terhubung, lapor Science Alert.
Untuk menguji ide tersebut, para peneliti beralih ke model tikus. Setelah memodifikasi tikus secara genetik sehingga rentan terhadap tumor saraf optik, peneliti menginduksi asma di antara anak tikus usia 4 dan 6 minggu.
Anehnya, tikus dengan asma yang diinduksi tidak menunjukkan bukti tumor otak setelah 3 dan 6 bulan. Sementara tikus yang tidak diinduksi asma menunjukkan adanya perkembangan kanker otak, seperti yang diharapkan.
Dalam studi ini, tikus yang diinduksi asma menunjukkan adanya peningkatan ekspresi protein yang disebut dekorin dalam sel-T limpa, kelenjar getah bening, dan saraf optik.
Penelitian sebelumnya, tikus menunjukkan adanya sedikit peradangan pada sistem pernapasan ketika sel T di paru-paru berhenti memproduksi dekorin.
Hasil ini cocok pada manusia yang menderita asma, di mana ekspresi dekorin juga meningkat. Namun, dekorin tidak diekspresikan sebanyak itu pada tikus yang tidak diinduksi asma.
Baca Juga: Rizky Nazar Ditangkap, Ketahui Dampak Penggunaan Ganja pada Otak
Ini menunjukkan bahwa dekorin mungkin tidak bagus untuk paru-paru, tetapi bisa memiliki efek anti-karsinogenik atau anti-kanker, di otak.
Oleh karena itu mengobati otak dengan dekorin berpotensi menghambat akumulasi sel kanker pada otak manusia. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasil ini di antara anak-anak manusia yang menderita asma.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh