Suara.com - Pemerintah Korea Selatan kembali memperketat aturan pembatasan sosial usai melaporkan kenaikan kasus COVID-19.
Mengutip ANTARA, pengetatan aturan jarak sosial dilakukan mulai 19 Desember mendatang hingga 2 Januari 2022. Kafe, bar, bioskop, dan tempat publik lainnya kini dibatasi jam penggunaannya.
Misalnya, kafe dan bar hanya boleh diisi oleh orang-orang yang sudah divaksin penuh, dengan maksimal 4 orang dalam satu meja.Restoran, kafe, serta bar sudah harus tutup pada pukul 21.00.
Namun, bioskop dan kafe internet dibolehkan beroperasi hingga pukul 22.00.
Orang-orang yang tidak divaksin hanya boleh makan di luar sendirian, atau menggunakan layanan bawa pulang atau pesan antar.
Langkah-langkah itu dilakukan ketika penghitungan harian COVID-19 dan jumlah kasus serius terus mencatat rekor baru di tengah lonjakan terus-menerus hingga menambah beban pada sistem medis Korsel.
"Kami melakukan seluruh upaya untuk mengatasi krisis yang mendesak dengan memperluas kapasitas medis dan gerakan vaksinasi, tetapi kami membutuhkan waktu," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum dalam pertemuan antarlembaga pada Kamis.
"Kita dapat melewati krisis ini hanya dengan menekan penyebaran virus saat ini sesegera mungkin melalui aturan pembatasan sosial yang ketat," ujar dia, menambahkan.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 7.622 kasus pada Rabu (15/12), sehari setelah mencatat rekor baru 7.850 infeksi harian.
Baca Juga: Merasa Gagal Tangani Covid-19, Presiden Korea Selatan Minta Maaf
Jumlah kasus serius mencapai angka tertinggi baru di 989. Sementara itu, sekitar 87 persen tempat tidur unit perawatan intensif terisi di wilayah metropolitan Seoul dan sekitar 81 persen terisi secara nasional.
Lebih dari 92 persen orang dewasa di Korsel telah divaksin penuh, tetapi jumlah kasus baru melonjak hampir lima kali lipat sejak aturan dilonggarkan pada November tahun ini, sementara jumlah kasus serius meningkat tiga kali lipat.
Jumlah kasus harian melonjak melewati 7.000 untuk pertama kalinya minggu lalu, hanya beberapa hari setelah melampaui angka 5.000.
Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong mengatakan penghitungan harian bisa mencapai 10.000 kasus bulan ini.
Total infeksi naik menjadi 544.117, termasuk 148 kasus varian Omicron yang berpotensi lebih menular.
Jumlah kematian akibat COVID-19 di Korsel tercatat sebanyak 4.518, kata KDCA. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Mulai Babak Baru! Jung So Min Resmi Gabung dengan Agensi Hiin Entertainment
-
Bintangi The Judge Returns, Park Hee Soon Kagum dengan Karakternya Sendiri
-
5 Drama Korea Paling Banyak Dicari Versi Googles Year in Search
-
EXO Hidupkan Lagi Konsep Superpower di Trailer Album Penuh ke-8, REVERXE
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah