Suara.com - Pandemi yang tak kunjung berakhir membuat sejumlah perusahaan kesehatan mencari cara lain guna mencegah dan melindungi orang dari virus corona Covid-19, salah satunya pil antivirus.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS pun baru saja mengesahkan pil antivirus pertama yang diyakini bisa mengobati pasien virus corona Covid-19.
Sejak awal pandemi, Pfizer telah membuat pil antivirus untuk membantu mengobati pasien virus corona Covid-19. Mereka memproduksi pil antivirus bernama Paxlovid.
Paxlovid inilah pil antivirus untuk pasien Covid-19 pertama yang disahkan oleh FDA. Pil antivirus ini bisa diminum oleh pasien yang terinfeksi virus corona sebelum gejalanya berkembang parah dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
"Kehadiran pil antivirus ini merupakan hal yang luar biasa. Alternatif ini telah terbukti menguraungi risiko rawat inap dan kematian akibat virus corona secara signifikan," kata Ketua dan CEO Pfizer, Albert Bourla dikutip dari The Sun.
Pil antivirus ini mungkin juga akan membantu mengubah cara kita merawat pasien virus corona dan mengurangi beberapa tekanan yang dialami oleh sistem perawatan kesehatan.
Sementara ini, penggunaan pil antivirus masih harus berdasarkan resep dokter. Orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona dan berusia 12 tahun ke atas bisa mengonsumsi pil antivirus tersebut, asalkan berat badannya minimal 39 kg.
Saat ini, pil antivirus Paxlovid tidak diizinkan untuk mencegah virus corona Covid-19 sebelum atau sesudah pajanan maupun orang yang membutuhkan rawat inap akibat infeksi parah.
Sebelum FDA mengesahkan pil antivirus Paxlovid, Joe Biden mengatakan bahwa Paxlovid merupakan alternatif pengobatan virus corona yang juga berpotensi mampu melawan virus corona, termasuk varian Omicron.
Baca Juga: 5 Gejala Ringan virus COVID-19 Omicron Menurut Ahli
Tapi, vaksin Covid-19 dua kali dan suntikan booster vaksin Covid-19 tetap hal yang terpenting untuk melindungi diri dari virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?