Suara.com - Seorang wanita bercerita bahwa ia tidak bisa menangis kembali setelah menatap layar komputer sepanjang hari karena bekerja. Hal ini membuatnya mengalami sindrom mata kering.
Wanita 21 tahun bernama Zara Pereira mengatakan bahwa ia tidak bisa lagi mengeluarkan air mata dan harus mengompres matanya dengan air hangat setiap hari.
Zara mulai menyadari ada yang salah dengan penglihatannya ketika ia harus menyipitkan mata untuk menonton TV. Sehingga, ia pun pergi ke ahli kacamata untuk pertama kalinya sejak masa penguncian akibat pandemi virus corona.
Apalagi, ia juga memiliki riwayat keluarga menderita katarak. Sehingga ia pun merasa sedikit cemas kalau ada masalah dengan matanya.
"Jadi saya melakukan tes mata. Lalu, dokter mengatakan bahwa saya tidak bisa menghasilkan air mata lagi, sehingga saya harus mengompres mata pakai air hangat selama 20 menit setiap hari," kata Zara dikutip dari The Sun.
Dokter mengatakan sindrom mata kering yang dialami oleh Zara bukanlah faktor genetik, melainkan kebiasaan menatap layar komputer seharian. Sedangkan, tidak ada obat untuk mata kering.
Zara pun tertegun ketika ia menyadari bahwa sehari-hari ia bisa menatap layar komputer selama 40 jam seminggu.
"Saya pikir satu-satunya momen atau waktu bahwa saya sama sekali tidak menatap layar adalah ketika tidur," tuturnya.
Kini, Zara pun mengingatkan semua orang mengenai bahaya terlalu sering menatap layar karena kebiasaan itu merupakan hal buruk.
Baca Juga: Tidak Hanya Turunkan Risiko Diabetes, Kurangi Nasi Juga Baik untuk Lingkungan Loh
"Ahli kacamata memberi tahu saya bahwa menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar, baik saat bekerja atau tidak bisa menyebabkan mata tegang," katanya.
Kita cenderung kurang berkedip saat menatap layar, sehingga mata kita bekerja lebih keras untuk fokus. Sindrom mata kering ini pun berawal dari mata yang lelah karena menatap layar berjam-jam.
Sehingga seseorang akan lebih sulit tidur. Kemudian, seseorang akan mengalami sakit kepala, penglihatan ganda dan kesulitan konsentrasi yang perlu diwaspadai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis