Suara.com - Dokter Spesialis Anak mengingatkan untuk tidak sembarangan memberikan parasetamol atau obat penurun panas usai anak mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Menurut dr. Arnold Soetarso, SpA, tidak semua anak yang divaksinasi Covid-19 dan imunisasi lainnya, harus diberikan parasetamol.
Kata dia, jika anak tidak demam usai vaksinasi maka jangan berikan anak parasetamol, karena hanya menurunkan kadar antibodi atau membuat kinerja vaksin tidak maksimal.
"Penelitiannya nggak demam dikasih parasetamol itu antibodinya yang terbentuk jadi lebih rendah. Bukan nggak efektif tapi jadi lebih rendah, dibanding ngggak dikasih parasetamol," ujar dr. Arnold dalam acara diskusi Klinik SehatQ Seputar Vaksinasi Anak beberapa waktu lalu.
Tapi jika kondisi anak setelah vaksin mengalami demam atau lebih dari 38 derajat celcius. Atau setelah vaksin anak jadi rewel dan sering menangis karena tidak nyaman maka dr. Arnold tidak permasalahkan pemberian parasetamol.
"Jadi parasetamol aman untuk anak, tapi satu hal dan berlaku juga untuk vaksin lainnya," tegas dr. Arnold.
Di sisi lain, dr. Arnold mengingatkan vaksin Covid-19 menjadi sangat penting agar pandemi cepat selesai.
Meskipun tingkat keparahan Covid-19 cenderung lebih rendah dibanding orang dewasa, tapi tidak dipungiri bahwa ada beberapa anak yang alami kondisi sistem kekebalan tubuh rendah, karena memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta.
"Kalau anak punya komorbid, punya obesitas, kencing manis, asma dan lain-lain, bisa berat penyakitnya, butuh perawatan ICU, dan bisa komplikasi," tutup dr. Arnold.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia Belum Capai Target, Pekanbaru Berstatus PPKM Level 2 hingga 3 Januari
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara