Suara.com - Peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat membuat pasien rawat inap di rumah sakit meningkat.
Dampaknya, rumah sakit di hampir setengah negara bagian AS menunda operasi yang tak mendesak, sebuah indikasi adanya tekanan pada sektor perawatan kesehatan yang kehilangan sekitar 3.100 pekerja.
Beberapa dokter dan perawat menyatakan frustrasi atas lonjakan pasien yang tidak divaksin.
Mereka mengatakan tidak dapat memahami mengapa seseorang mengabaikan saran dokter untuk divaksin tetapi kemudian mencari bantuan profesional medis setelah sakit karena COVID-19.
"Banyak dari pasien ini mengalami kematian yang tak perlu (terjadi)," kata Lynne Kokoczka, spesialis perawat klinis di unit perawatan intensif di Klinik Cleveland di Ohio, mengutip ANTARA.
Sembilan puluh persen pasien di ruang perawatan intensif dengan ventilasi mekanis di Klinik Cleveland tidak divaksin, kata Dr. Hassan Khouli, ketua departemen pengobatan perawatan kritis di pusat medis akademik.
"Ini benar-benar membebani tim kami, kelelahan menjadi perhatian utama," kata Khouli.
Sementara banyak sekolah telah berjanji untuk melanjutkan pembelajaran langsung, beberapa sekolah ditutup karena kasus meningkat. Di Chicago --sistem sekolah umum terbesar ketiga di AS-- sekolah ditutup untuk hari ketiga pada Jumat di tengah pemogokan guru yang memprotes perlindungan COVID-19.
Para pejabat terus mendesak vaksinasi sebagai perlindungan terbaik terhadap penyakit serius, meskipun mandat federal yang mengharuskannya menjadi perdebatan politik.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Spanyol Meningkat, Populasi Lansia Dalam Ancaman
Dalam uji materi yang diawasi dengan ketat atas mandat itu, hakim Mahkamah Agung AS yang konservatif pada Jumat mempertanyakan persyaratan vaksin atau tes COVID yang diputuskan Presiden Joe Biden untuk bisnis besar. Tapi hakim itu tampak lebih menerima mandat tersebut untuk fasilitas perawatan kesehatan pada saat melonjaknya infeksi COVID-19.
Staf Citigroup Inc AS yang belum divaksin untuk melawan COVID-19 pada 14 Januari akan diberi cuti di luar tanggungan dan dipecat pada akhir bulan kecuali mereka diberi pengecualian vaksin, sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada Jumat.
Hochul mengatakan New York akan menjadi negara bagian pertama yang mewajibkan suntikan penguat bagi petugas kesehatan, sambil menunggu persetujuan dari dewan perencanaan kesehatan negara bagian. Ia mengatakan booster diperlukan agar perawat tetap sehat dan mampu bekerja. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Ditodong Gubernur Bengkulu Di Bandara, Ketua DPD RI Gercep Langsung Telepon Menkes
-
Rupiah Tumbang Dihantam Sentimen Global dan Lokal
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien