Suara.com - Varian Omicron seolah menjadi tanda bahwa pandemi virus corona Covid-19 tidak akan berakhir, karena terus bermutasi.
Sejauh ini, varian Omicron ini memang menimbulkan gejala yang berbeda dari virus corona Covid-19 aslinya dan varian lainnya.
Tapi, gejala varian Omicron cenderung ringan dan tidak menyebabkan infeksi parah. Meski begitu, beberapa orang mungkin bertanya-tanya varian baru virus corona ini juga bisa menyebabkan Long Covid-19 atau tidak.
Menurut dokter dan ahli terkemuka, gejala varian Omicron menyebabkan demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah dan kehilangan nafsu makan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala Omicron yang paling umum adalah batuk, kelelahan, hidung tersumbat, dan pilek.
Karena gejalanya yang menyerupai flu biasa, sehingga banyak pasien varian Omicron merasa gejala yang dialaminya seperti pilek.
Namun, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua orang tidak mengganggap remeh gejala varian Omicron yang ringan dan jangan mengganggapnya seperti flu biasa.
"Sementara beberapa laporan menunjukkan risiko rawat inap yang lebih rendah pada pasien varian Omicron dibandingkan pasien varian Delta," kata Dr Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi WHO dikutip dari Times of India.
Sementara itu, Long Covid-19 atau sindrom pasca-COVID adalah suatu kondisi yang dialami seseorang setelah 4 minggu atau lebih setelah terinfeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Awas, 5 Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Komplikasi Virus Corona Covid-19
Kondisi itu terjadi ketika orang memiliki gejala Long Covid-19 setelah pulih dari virus corona Covid-19.
Sebelumnya, Long Covid-19 terjadi pada pasien yang mengembangkan infeksi SARs-COV-2 yang parah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ atau orang terus mengalami gejala virus corona yang berkepanjangan tanpa ada kerusakan pada bagian tubuh lainnya.
Kini, varian Omicron hanya menyebabkan gejala ringan. Tapi, belum jelas varian Omicron ini bisa menyebabkan Long Covid-19 atau tidak.
Laporan dari Afrika Selatan, AS, dan Inggris, menunjukkan bahwa varian Omicron tidak hanya menyebabkan penyakit ringan, tetapi juga memiliki tingkat rawat inap yang lebih rendah.
Namun, para ahli percaya bahwa varian Omicron ini kemungkinan tidak memicu Long Covid-19.
Di samping itu, Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular mengatakan bahwa Long Covid-19 bisa terjadi tanpa memandang varian virus corona yang menginfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi