Suara.com - Seorang pakar penyakit menular di Amerika Serikat, dr Faheem Younus, baru-baru ini membagikan pengalamannya yang sempat terinfeksi virus corona varian Omicron 2 minggu lalu.
Melalui cuitannya di Twitter, dr Faheem Younus mengatakan bahwa pemakaian masker cukup bekerja efektif dalam mencegah penularan virus corona Covid-19.
Ia mengaku sudah lebih dari 1.000 kali dalam 2 tahun terakhir ini berhadapan dengan pasien virus corona Covid-19. Tetapi, ia tidak pernah terinfeksi virus corona Covid-19.
Faheem Younus justru terpapar virus corona Covid-19 ketika menghadiri pertemuan keluarga tanpa masker selama 2 hari. Ia pun menyarankan orang-orang untuk memakai masker N95 atau KN95 yang paling efektif.
"Saya sudah lebih dari 1.000 kali dalam 2 tahun menangani pasien virus corona, tetapi tidak terinfeksi karena memakai masker dan APD. Tapi, saya justru terpapar virus corona karena pertemuan keluarga tanpa masker," kata dr Faheem Younus di Twitter.
Selain penggunaan masker, dr Faheem juga menyinggung soal efektivitas vaksin Covid-19 dalam melindungi diri dari virus corona Covid-19.
Menurutnya, suntikan booster vaksin Covid-19 mulai efektif melindungi orang dari virus corona setelah 5 hari dan penggunaan masker tetap wajib.
Sebab, dr Faheem sudah membuktikan manfaat vaksinasi lengkap bahwa ia tidak mengalami infeksi parah atau membutuhkan ventilator dengan rawat inap di rumah sakit ketika terinfeksi varian Omicron.
Ia juga tidak membutuhkan antibodi monoklonal, steroid, antibiotik atau paxlovid. Ia cukup melakukan terapi simtomatik tanpa mengonsumsi ivermectin, HCQ dan zinc.
Baca Juga: Kencangkan Masker, Menkes Sebut 90 Persen Penularan Lokal Omicron Bakal Terjadi di Jakarta
"Tingkatkan semangat dan pakai masker KN95. Jika Anda terserang virus corona, Anda akan lebih besar kemungkinannya untuk pulih," tegasmnya.
Faheem pun menyarankan semua orang untuk menyadari risiko kematian dari virus corona Covid-19 tersebut, baik sedang atau tidak sedang terinfeksi.
Jangan pernah mengambil langkah yang berisiko, seperti tidak memakai masker karena hanya akan merugikan diri sendiri dan orang di sekitar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis