Suara.com - Obesitas atau kegemukan bisa terjadi pada rentang usia berapa pun, mulai dari masa anak-anak hingga dewasa. Hanya saja, cara menentukan obesitas di setiap usia berbeda-beda.
Ketua Asosiasi Nutrisionis Indonesia DPP Persagi Dr. Andrianto SH. M.Kes., mengatakan bahwa obesitas pada anak-anak biasanya dikaitkan dengan stunting atau tubuh pendek. Sebab, anak yang stunting semakin cenderung obesitas.
"Anak yang obesitas juga akan cenderung menjadi stunting. Sehingga cegah bersama stunting dan obesitas menjadi tema yang sangat tepat," kata dokter Andrianto dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jumat (21/1/2022).
Ukurannya obesitas berdasarkan usia juga bermacam-macam, lanjut dokter Andrianto. Pada balita, untuk melihat obesitas dilihat dengan membandingkan antara berat badan dengan usianya.
Pada usia remaja, obesitas atau tidak dapat dilihat dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT).
"Indeks massa tubuh pada remaja adalah berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam sentimeter, kemudian dikuadratkan. Kalau hasilnya adalah diatas 27, sudah gemuk. Tapi di atas 30 itu baru obesitas," jelasnya.
Satu hal yang perlu dipahami juga bahwa obesitas sebenarnya bukan tentang kelebihan berat badan. Pengukuran obesitas pada orang dewasa juga tidak bisa hanya melihat angka berat badannya.
Dokter Andrianto mengatakan, obesitas pada orang dewasa sudah bisa terlihat dari lingkar perut.
"Karena obesitas itu adalah kelebihan lemak, bukan kelebihan berat badan. Untuk ukuran dewasa, pada laki-laki maksimal 90 sentimeter. Kemudian pada perempuan lingkar perut adalah 80 sentimeter untuk melihat obesitas," paparnya.
Baca Juga: Ramuan Herbal dari Lemon Berkhasiat Turunkan Berat Badan, Begini Cara Kerjanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan