Suara.com - Seorang ibu bernama Rosie Diven tidak sadar bahwa anaknya, Branson, menderita Covid-19 hingga hampir kehilangan nyawa sang putra.
Pada Desember tahun lalu, Branson sering muntah-muntah dan kehilangan nafsu makannya. Ia tidak menderita sakit tenggorokan maupun batuk seperti kebanyakan kasus Covid-19.
Branson pun dibawah ke rumah sakit pada 10 Desember, dan dinyatakan negatif Covid-19. Branson didiagnosis flu.
Namun seiring waktu, bocah remaja itu menjadi semakin sakit. Rosie pun kembali membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa pada 16 Desember.
"Saya tidak tahu penyakit apa ini tetapi ini bukan flu," ujar Rosie pada saat itu kepada sang dokter.
Dokter pun merujuknya ke Rumah Sakit Anak McLeod di Florence, Carolina Selatan. Di sini, remaja 16 tahun itu kembali dites negatif Covid-19.
Ia kembali dirujuk ke MUSC Shawn Jenkins Children's Hospital di Charleston, salah satu rumah sakit pediatrik terbaik di Amerika Serikat.
"Begitu mereka mengatakan akan memanggil helikopter, saya tahu kondisinya cukup serius," sambung Rosie, dilansir The Sun.
Sekali lagi, Branson negatif Covid-19. Tetapi dokter menemukan adanya antibodi dari sindrom peradangan multi-sistem pada anak-anak atau multi-system inflammatory syndrome in children (MIS-C).
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Efektif Melindungi Anak Usia Remaja dari Sindrom Peradangan
MIS-C merupakan respons peradangan yang tertunda terhadap Covid-19. Kondisi ini dapat dialami berminggu-minggu atau berbulan-bulan pasca Covid-19. Bahkan ini dapat terjadi pada mereka yang tidak menunjukkan gejala.
Gangguan ini bisa mematikan karena menargetkan semua organ utama sekaligus.
Para dokter di Shawn Jenkins menemukan kadar penanda peradangan, yang disebut feritin, sangat tinggi, yakni 80.000. Sementara tingkat normalnya adalah antara 40 hingga 200.
"Mereka bilang Branson mungkin tidak akan bangun pada Jumat pagi apaila aku tidak langsung membawanya pada Kamis malam," lanjut Rosie.
Hingga akhirnya Branson dirawat di ICU dengan bantuan ventilator. Kondisinya membaik tepat sebelum Natal. Pada 30 Desember, Branson akhirnya dipulangkan dengan beberapa obat resep yang harus diminumnya secara rutin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial