Suara.com - Obesitas jadi salah satu masalah kesehatan yang disoroti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN dalam perayaan Hari Gizi Nasional 2022.
Apalagi data Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan 2017 menunjukan sekitar 25,8 persen atau 1 dari 4 penduduk dewasa Indonesia tergolong obesitas.
Dijelaskan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. Muhammad Rizal M. Damanik, bahwa masalah obesitas bukan sekadar gaya hidup yang tidak sehat, tetapi lebih kompleks dari itu.
Berikut ini 3 penyebab obesitas selain gaya hidup yang tidak sehat, yang perlu mendapat perhatian:
1. Stres
Salah satu penyebab obesitas yang perlu jadi perhatian, selain rendahnya aktivitas fisik dan pola makan tidak sehat, adalah faktor stres yang bisa mengacaukan pola hidup seseorang.
"Yang menyebabkan obesitas, bisa juga berupa stres. Banyak orang stres jadi makan ngemil terus, lalu dia lupa, tiba-tiba sudah 2 toples nastar habis, terus saja makan begitu," ungkap Prof. Rizal dalam acara konferensi pers Royco, Selasa (25/1/2022).
2. Faktor Genetik atau Gen Gemuk
Prof. Rizal juga menambahkan bahwa kondisi gen atau faktor genetik yang membuat tubuh tidak bisa mengolah lemak dengan baik, dan mengubahnya jadi energi juga perlu jadi perhatian.
Kondisi ini dikenal sebagai fenomena gen gemuk yang membuat orang lebih sulit untuk menurunkan berat badan. Tak main-main, andilnya mencapai 40 hingga 90 persen kegemukan di masyarakat.
"Obesitas itu kan penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Misalnya kondisi yang mempengaruhi proses perubahan sintesis asam lemak, sehingga akhirnya asam lemak itu tidak bisa terolah dikonversi, sehingga dia menjadi menumpuk," terang Prof. Rizal.
Baca Juga: Cara Menentukan Obesitas Berdasarkan Usia, Tidak Selalu Berdasarkan Berat Badan
3. Perempuan Pengidap PCOS, Hormon Tak Stabil
Selain stres dan genetik, ada juga kegemukan atau obesitas karena penyakit, seperti yang dialami banyak ibu di indonesia, yaitu sindrom polikistik ovarium atau yang lebih lebih dikenal PCOS (polycystic ovarian syndrome).
PCOS adalah gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. Tanda awal perempuan yang mengalami sindrom ini adalah gangguan siklus menstruasi dan memiliki kadar hormon androgen yang berlebihan.
"Sindrom polikistik ovarium bisa menyebabkan obesitas pada wanita," tutup Prof. Rizal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah