Suara.com - Dokter kini dapat memprediksi orang-orang yang berisiko kehilangan memori di usia paruh baya dari hasil pemindaian jantung rutin yang dilakukan di awal usia 30-an.
Baru-baru ini, peneliti menemukan adanya perubahan pada jantung yang terlihat halus terkait dengan penurunan memori dan pikiran.
Para ahli dari University of California, San Francisco, mengataklan bahwa penanda risiko dapat muncul sebelum gejala penyakit jantung terjadi.
"Temuan kami sangat penting dalam mengidentifikasi potensi penurunan kemampuan kognitif di masa depan dari kondisi jantung," kata peneliti utama Laure Rouch.
Menurut laporan Daily Mail, hasil studi ini menunjukkan bahwa orang yang mengalami peningkatan berat, lebih dari rata-rata, di ventrikel kiri jantungnya berisiko mengalami penurunan kognitif.
Orang yang mengalami peningkatan volume atrium kiri juga memiliki tingkat kemampuan kognisi lebih rendah di usia paruh baya. Kemampuan kognisi ini meliputi perhatian, memori, kefasihan verbal dan bahasa.
"Pada awal masa dewasa muda, bahkan sebelum terjadinya penyakit kardiovaskular, mungkin ada kelainan jantung yang bisa menjadi penanda dari risiko turunnya kemampuan berpikir dan memori di usia paruh baya," sambungnya.
Dalam penelitian ini peneliti tidak memeriksa apakah perubahan jantung yang mereka deteksi secara langsung menyebabkan penurunan otak.
Tapi volume ventrikel kiri yang lebih besar adalah tanda penuaan vaskular, yang berhubungan dengan gangguan kognitif.
Baca Juga: Walau Hanya 10 Menit, Berlari Dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif Otak
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara