Suara.com - Sebagian orang mungkin menganggap tremor hanya ketidaknyamanan yang sepela. Walau begitu, banyak juga yang mengeluh gejalanya dapat menyebabkan kesulitan menggunakan tangan untuk tugas sehari-hari. Lantas, apa penyebab tremor sebenarnya?
Diketahui, tremor merupakan kontraksi otot berirama yang tidak disengaja yang membuat bagian tubuh tampak gemetar. Setiap orang memiliki sedikit getaran saat bergerak atau mempertahankan postur tertentu. Ini disebut tremor fisiologis.
Tremor fisiologis seringkali sangat kecil sehingga seseorang tidak melihat atau memperhatikannya. Gemetar tangan mungkin lebih terlihat ketika seseorang mengulurkan tangan lurus di depan tubuh atau ketika mereka stres atau cemas.
Tremor sebagian besar memengaruhi tangan. Namun, kondisi ini bisa juga terjadi di bagian tubuh lain, seperti kepala, lengan, kaki, batang tubuh, dan kotak suara (laring).
Lantas, apa kira-kira penyebab tremor? Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini.
Penyebab Tremor
Tremor bisa diakibatkan oleh kondisi neurologis, masalah kesehatan lainnya, atau penggunaan obat-obatan. Di bawah ini adalah beberapa kemungkinan penyebab tremor yang dilansir dari situs Medical News Today.
Peningkatan tremor fisiologis
Enhanced physiologic tremor (EPT) adalah bentuk yang lebih terlihat dari tremor fisiologis. Biasanya memengaruhi tangan dan jari di kedua sisi tubuh.
Baca Juga: 4 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan Ketika Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan
Kondisi neurologis
Tremor umumnya terjadi karena adanya masalah di bagian dalam otak yang mengontrol gerakan. Beberapa kondisi neurologis yang dapat menyebabkan tangan gemetar seperti cedera otak traumatis, struke, dan lainnya.
Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan juga dapat jadi penyebab tremor atau tangan gemetar. Adapun kondisi kesehatan tersebut meliputi kondisi kejiwaan (depresi, gangguan stres, gangguan kecemasan), kelainan degeneratif, penyalagunaan alkohol, gagal ginjal, dan lainnya.
Obat-obatan
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan tremor tangan. Contohnya meliputi obat asma, obat antidepresan tertentu, obat kejang, obat antiaritmia, obat kanker, obat antivirus tertentu, antibiotik spesifik, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan