Suara.com - Meningkatnya kasus COVID-19 akibat penyebaran varian Omicron tentunya mendapat perhatian serius dari Satgas COVID-19.
Terkait hal ini, juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat sebaiknya mengurangi kegiatan berkumpul serta membatasi mobilitas. Apalagi, jika memiliki gejala tidak enak badan.
"Segera memeriksakan diri dan menghindari interaksi dan mobilitas ketika merasa kurang sehat. Terutama bagi mereka yang bergejala dan memiliki riwayat kontak erat. Dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, sebagai upaya yang paling mudah, murah, dan efektif untuk mencegah penularan," ujarnya dikutip dari situs resmi Satgas.
Agar terhindar dari COVID-19, Wiku menyampaikan beberapa saran yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan apapun variannya. Di antaranya, menghindari tempat dan aktivitas yang berisiko tinggi peluang penularan. Seperti ruangan tertutup yang buruk sirkulasi udaranya, tempat keramaian atau kerumunan, dan interaksi yang terlalu dekat misalnya percakapan jarak dekat.
Lalu, masyarakat diharapkan bersedia divaksin terutama populasi rentan. Seperti warga lanjut usia (lansia) berumur di atas 60 tahun, penderita penyakit komorbid dan masalah kesehatan lainnya seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru kronis.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan dalam konferensi pers, ingkat perawatan di rumah sakit akibat infeksi Covid-19 varian omicron sebenarnya rendah. Karena pasien omicron yang perlu mendapat perawatan di rumah sakit hanya bergejala sedang, berat, dan kritis.
Budi menjelaskan, pasien omicron dengan gejala sedang ditandai dengan saturasi oksigen di bawah 94 sehingga membutuhkan oksigen. Sedangkan gejala berat berarti pasien perlu perawatan dinruang ICU.
Data Kementerian Kesehatan per 26 Januari 2022, dari 1.988 pasien omicron, sebanyak 54 orang di antaranya bergejala sedang dan 5 lainnya gejala berat.
"Sebenarnya yang masuk rumah sakit adalah yang 59 orang itu atau sekitar 6-7 persen yang dirawat sekarang," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: Pasien Omicron Bisa Isoman, Ini Syaratnya Kata Menkes Budi Gunadi
Namun, sejak awal omicron masuk ke Indonesia, total pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 854 orang. Karena lebih banyak pasien dari perjalanan luar negeri yang perlu diobservasi terkait penyakit omicron.
Sementara kondisi saat ini, lantaran omicron telah menyebar secara lokal, menurut Budi, hanya pasien dengan gejala tertentu yang perlu dirawat di RS.
"Tidak semua perlu dirawat, kalau perlu dirawat sebetulnya hanya jika dia memerlukan oksigen. Kalau dia tidak ada gejala, isolasi sendiri di rumah dia bisa sembuh. Atau kalau ada gejala batuk, sedikit demam, itu juga tidak perlu di rumah sakit, masuk kategori ringan bisa dirawat di rumah sendiri," tuturnya.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya