Suara.com - Uni Eropa memberikan izin penggunaan darurat untuk pil COVID-19 buatan Pfizer, di tengah peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron.
Mengutip ANTARA Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Kamis (27/1) menyetujui dengan syarat penggunaan pil COVID-19 Pfizer untuk mengobati orang dewasa yang berisiko sakit parah.
"Komite obat-obatan manusia EMA merekomendasikan izin pemasaran bersyarat untuk obat antivirus oral Paxlovid sebagai obat COVID-19," kata badan Uni Eropa itu lewat pernyataan.
Pernyataan tersebut menuturkan bahwa Paxlovid disarankan untuk mengobati COVID-19 pada orang dewasa yang tidak menggunakan bantuan oksigen dan yang berisiko tinggi berpenyakit parah.
Studi itu melibatkan pasien yang mayoritas terinfeksi varian Delta. Pil Pfizer juga diharapkan ampuh melawan Omicron dan varian yang lain, katanya.
"Izin pemasaran bersyarat digunakan sebagai prosedur otorisasi kilat untuk mempercepat izin penerbitan medis selama darurat kesehatan masyarakat di Uni Eropa," lanjutnya.
Pil antivirus COVID-19 Pfizer mengurangi kemampuan virus untuk berkembang biak di dalam tubuh.
Sementara itu menurut data Worldometers, Kamis (28/1/2022) menunjukan 3,4 juta kasus baru dalam sehari di dunia. Kini total kasus Covid-19 dunia mencapai 366,5 juta. Di sisi lain, kasus meninggal juga bertambah 10 ribu orang, dari total 5,6 juta orang yang meninggal dunia.
Kini tersisa 71,1 juta kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19, dengan 96.065 orang bergejala serius atau sedang kritis.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melandai, Yunani Kembali Izinkan Bar dan Restoran Tampilkan Pertunjukan Musik
Berbeda dengan negara lain, ternyata Swedia putuskan tidak memberikan vaksin Covid-19 pada anak usia 5 hingga 11 tahun.
Hal ini disampaikan langsung Badan Kesehatan Swedia pada Kamis, 27 Januari 2022, karena manfaatnya yang tidak lebih besar daripada ancaman risikonya.
"Dengan pengetahuan yang kami miliki saat ini, dengan risiko gejala serius yang lebih rendah pada anak-anak, kami tidak melihat manfaat yang pasti dengan memvaksinasi mereka," ujar Pejabat Badan Kesehatan, Britta Bjorkholm mengutip Channel News Asia.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
5 Mobil Eropa Bekas di Bawah 100 Juta, Gengsi Fitur Canggih Cocok buat Pemula
-
Gengsi Eropa Harga Terjangkau, 5 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Ini Bikin Tampil Beda
-
Harga Jauh Di Bawah LCGC Sudah Dapat Spek Mobil Eropa, SUV Gagah Ini Dibanderol Cuma Rp140 Juta
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!