Suara.com - Covid-19 mulanya dianggap sebagai penyakit yang menyerang pernapasan. Sehingga terkadang gejalanya mirip dengan flu biasa.
Namun ada perbedaan tanda-tanda yang membedakan antara Covid-19 dan pilek dan flu. Hanya pada varian Omicron tanda-tandanya sangat erat kaitannya dengan gejala flu biasa.
Beberapa penelitian yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa infeksi yang disebabkan oleh varian mutan yang baru terdeteksi di Afrika Selatan menyebabkan gejala ringan yang lebih mirip flu biasa. Berikut ini alasannya seperti dilansir dari Times of India.
Varian Omicron merupakan versi mutan dari strain asli virus corona yang pertama kali terdeteksi pada November 2019. Dalam dua setengah tahun terakhir telah bermutasi beberapa kali karena faktor lingkungan dan faktor lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa selama mutasi, varian baru memperoleh potongan materi genetik dari flu biasa. Itu berarti varian Omicron memiliki kode genetik dari flu biasa di dalamnya.
Untuk alasan tersebut, ini menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa. Vnky Soundararajan, yang bekerja di perusahaan analitik data Nference yang berbasis di Cambridge, Massachusetts dan memimpin penelitian mengatakan bahwa kehadiran sedikit susunan genetik dari flu biasa yang membuat Omicron lebih mudah menular. dan yang menyebabkan gejala ringan.
Bahkan sebuah studi aplikasi yang berbasis di Inggris baru-baru ini mengungkapkan bahwa varian Omicron menyebabkan gejala seperti pilek ringan, yang membuatnya sulit untuk dideteksi terutama di musim dingin.
Para peneliti penelitian mengatakan bahwa dibandingkan dengan varian virus corona sebelumnya, gejala Omicron lebih mirip flu biasa dan serupa untuk yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.
Hidung meler, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan adalah empat tanda varian yang cukup umum. Menggigil dan demam, kehilangan penciuman dan pengecapan adalah gejala yang kadang muncul dari varian mutan.
Meski gejala flu biasa dan virus corona serupa, namun kondisi kesehatan keduanya tidak sama. Keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda.
Sementara flu biasa disebabkan oleh rhinovirus, Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, virus corona yang pertama kali muncul pada tahun 2019. Kedua virus secara genetik berbeda satu sama lain dalam banyak hal.
Terlepas dari akar penyebabnya, flu biasa dan virus corona memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Infeksi virus corona jauh lebih parah daripada flu biasa dan dapat menyebabkan rawat inap dan bahkan efek samping jangka panjang, yang tidak terjadi pada flu biasa.
Orang yang menderita flu biasa biasanya sembuh dalam 7 hingga 10 hari. Namun, dalam kasus virus corona, gejalanya dapat bertahan selama berbulan-bulan setelah infeksi awal. Dalam kasus beberapa kondisi kesehatan yang mendasarinya, bahkan dapat menyebabkan rawat inap dan kematian.
Berita Terkait
-
Positif Covid-19, Puluhan Siswa dan Staf Sekolah Swasta di Mlati Boyongan ke Shelter
-
RS Cuma Untuk Sakit Berat Hingga Lansia, KSP Ingatkan Warga Pilih Isoman Jika OTG Covid-19 Atau Dengan Gejala Ringan
-
Kasus Covid-19 Meroket, Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Gagal Bertanding di JIS Tanjung Priok Februari Ini
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja