Suara.com - Penyelamatan dramatis terhadap anak laki-laki berusia 5 tahun di Maroko berujung tragis. Anak laki-laki bernama Rayan Oram itu terperangkap dalam sumur kering sedalam 31,6 meter selama lebih dari empat hari.
Proses penyelamatan bocah tersebut sempat menggegerkan jagat maya dengan muncul viral tagar #SaveRayan di Twitter. Rayan berhasil ditarik keluar oleh tim penyelamat pada Sabtu (5/2).
Ketika tubuh Rayan diangkat ke permukaan, disambut dengan sorak-sorai, tepuk tangan, dan doa dari ratusan orang turut menonton proses penyelamatan. Petugas medis langsung membawa tubuh bocah dengan tandu merah kemhdian dimasukkan ke ambulans.
Sayangnya, beberapa menit setelah evakuasi tersebut, Rayan dinyatakan meninggal dunia. Istana kerajaan Maroko mengatakan kepada media pemerintah bahwa bocah itu telah meninggal sebelum tim penyelamat datang.
Raja Maroko Mohammed VI menelepon langsung orangtua Rayan untuk menyampaikan belasungkawa.
"Mayat Rayan Oram yang berusia 5 tahun, dibungkus dengan kertas timah, diambil setelah dia jatuh ke dalam lubang dan terjebak selama beberapa hari di desa Ighran, Maroko," demikian pernyataan resmi kerajaan, dikutip dari New York Post.
Sebelumnya, pihak Istana menginstruksikan para pejabat untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengeluarkan Rayan dari sumur dalam kondisi hidup. Meski begitu, Raja Mohammed tetap memuji tim penyelamat atas kerja keras juga dukungan komunitas terhadap keluarga Rayan.
Selama proses, tim penyelamat telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menentukan posisi Rayan saat pencarian dilakukan.
Tidak jelas kapan waktu kematian Rayan. Gambar yang diambil dengan kamera yang dikirim ke terowongan awal pekan ini menunjukkan Rayan terengah-engah, dengan darah di wajahnya.
Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Rayan Bocah yang Terperangkap di Sumur 32 Meter
Petugas penyelamat juga menurunkan makanan dan air kepada anak itu selama berhari-hari untuk menggalinya, tetapi tidak diketahui apakah dia bisa makan atau minum selama berada di bawah tanah.
Tim penyelamat membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai lokasi anak laki-laki itu. Rayan diketahui jatuh dari lubang pada Selasa (1/2) saat ayahnya sedang bekerja di sumur.
Ayahnya sempat berupaya mengeluarkan Rayan tapi tidak berhasil karena poros sumur semakin mengecil. Di permukaan sumur lebarnya kira-kira 18 inci, kemudian menyempit menjadi sekitar 8 inci setelah 22,8 meter ke bawah. Selain itu, sumur juga berbelok di dekat bagian bawah.
Buldoser dibawa untuk menggali sebagian besar lereng bukit di samping sumur, menciptakan parit besar yang sejajar dengan poros. Para pekerja kemudian harus menggali terowongan horizontal melalui tanah berbatu dan berpasir untuk menghubungkan poros tempat anak itu terjebak.
Namun, proses penyelamatan terhambat karena adanya batu-batuan berat dan risiko tanah longsor. Operasi yang rumit itu memaksa para pekerja menggali manual hanya dengan tangan untuk menghindari keruntuhan yang bisa mengubur Rayan.
Seorang insinyur mengatakan kepada saluran televisi lokal bahwa mereka menggali hanya 20 sentimeter, atau sekitar 7 inci, per jam.
Berita Terkait
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
5 Pompa Air dengan Daya Hisap 20 Meter yang Awet dan Berkualitas
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025