Suara.com - Sekelompok peneliti, termasuk ahli virologi Marc Johnson, telah mendeteksi empat varian 'samar' dari virus corona Covid-19 dalam sampel limbah.
Sampel tersebut diambil dari sistem saluran pembuangan umum Kota New York, Amerika Serikat, lapor Science Daily. Temuan ini terbit di jurnal Nature.
Penulis studi, Johnson, percaya mutasi 'samar' virus corona dalam sampel limbah ini kemungkinan berasal dari hewan. Meski asal-usulnya belum diverifikasi, ia percaya tikus merupakan sumbernya karena sering mengunjungi saluran pembuangan.
Berburu mutasi virus
Ide studi ini dimulai pada Maret 2020 setelah virolog John Dennehy terinspirasi dari penelitian Australia yang menggunakan air limbah untuk melacak penyebaran virus corona.
Rekan peneliti yang lain, profesor di Queensborough Community College Monica Trujillo pun meminta pejabat Departemen Perlindungan Lingkungan Kota New York untuk mengirimkan sampel air limbah untuk diteliti.
Ternyata penemuan ini tidak hanya terjadi di Kota New York saja, tetapi juga di wilayah lain, salah satunya St. Louis. Mereka menemukan mutasi berbeda dari yang saat itu beredar di masyarakat.
Peneliti pun memeriksa 5.000 sampel air limbah lainnya dari seluruh dunia dan menemukan garis keturunan virus corona dalam 7 sampel, semuanya dari Negara Bagian New York. Apa saja jenis mutasinya, virus tumbuh di rumah tangga.
Untuk asal-usulnya, peneliti memiliki beberapa hipotesis, yakni mutasi virus berasal dari infeksi manusia atau, garis keturunannya merupakan versi virus corona yang menginfeksi usus dan tidak sering ditemukan di saluran napas bagian atas (hidung atau tenggorokan).
Baca Juga: Penjelasan Mengenai Air Limbah Penyebab Pencemaran Air
Jawaban atas misteri ini mungkin terletak pada pengurutan lebih banyak genom virus dari lebih banyak hewan secara teratur, menurut Live Science.
Peneliti khawatir temuannya ini justru akan memicu mutasi virus corona yang lain.
"Di sinlah kita harus melakukan penelitian," tandas Trujillo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer