Suara.com - Zaskia Sungkar mengaku sedih ketika putranya, Ukkasya Muhammad Syahki, positif Covid-19. Padahal, bayi satu tahun itu selama ini hanya berada di dalam rumah.
Istri Irwansyah ini menjelaskan bahwa gejala yang dialami putranya mirip flu, salah satunya demam tinggi.
"Broken heart banget, perdana Ukkasya panas tinggi dan sakit. Sebelumnya Ukkasya belum pernah flu sama sekali, dibawa traveling pun dia masyaAllah ok, sekalinya di rumah aja akhir-akhir ini langsung copid ya nak," tulis Zaskia Sungkar, Rabu (9/2/2021).
Tidak heran apabila orang tua merasa sedih ketika anak-anak mereka sakit. Namun, orang tua juga harus kuat dalam merawat anggota keluarganya sakit.
Spesialis penyakit menular di Johns Hopkins All Children's Hospital, Juan Dumoid, menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat anak yang sakit Covid-19.
1. Hubungi okter anak
Berdasarkan laman Hopkins All Childrens, jika menunjukkan gejala, hubungi dokter anak untuk menantukan apakah kondisinya harus diperiksa secara virtual, secara langsung, atau harus menjalani tes Covid-19.
Selalu menjaga anak di rumah jika mereka tidak sehat untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, pantau gejala pada anak.
Hubungi perawatan darurat apabila anak sulit bernapas atau seksa, tanda dehidrasi seperti jarang buang air kecil atau ketidakmampuan minum cairan yang cukup, serta kantuk yang tidak biasam sulit bangun, serta kebingungan.
Baca Juga: Positif Covid-19, Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Malah Ulahnya Makin Gemas
2. Karantina
Anak harus tetap diisolasi dari orang lain selama 10 hari setelah timbulnya gejala dan sampai mereka bebas demam setidaknya selama 24 jam.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan anggota keluarga yang tinggal di rumah yang tidak memiliki gejala Covid-19 dan setidaknya sudah vaksin pertama.
Jika anak menunjukkan gejala atau hasil tes positif, anggota keluarga harus memakai masker selama 10 hari di sekitar orang lain, di rumah, dan di tempat umum.
Orang tua juga harus mewaspadai kondisi peradangan yang disebut sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C) yang dapat terjadi dua hingga enam minggu setelah infeksi Covid-19.
Apabila anak mengalami demam terus-menerus, terutama disertai ruam, sakit perut, muntah atau diare, hubungi dokter segera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke