Suara.com - Pada orang yang seharm glukosa dari makanan diolah menjadi energi. Tapi pada penderita diabetes, glukosa makanan ini bisa mengiritasi pembuluh darah.
Iritasi jangka panjang pada dinding oembuluh darah bisa menyebabkan kerusakan permanen. Kondisi ini disebut sebagai kondisi serius, di mana gula darah tinggi bisa merusak mata, jantung dan kaki.
Para ilmuwan di Tabriz University of Medical Sciences, Iran, pun menemukan obat tradisional untuk penderita diabetes, yakni labu.
Mereka telah melakukan penelitian dengan mengamati 20 pasien dengan kondisi kritis yang dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit.
Mereka diberi 5g bubuk lyophilised Cucurbita maxima atau labu setiap 12 jam selama 3 hari.
Kemudian dilansir dari Express, peneliti memeriksa glukosa darah dan insulin setiap satu sampai empat jam, tiga hari sebelum menerima labu dan selama penelitian.
Para peneliti menemukan Cucurbita maxima dapat menurunkan kadar glukosa darah tinggi dengan cepat dan efektif pada pasien diabetes yang sakit kritis.
Labu juga terbukti secara signifikan menurunkan kadar gula darah. Sebuah tinjauan studi klinis, disatukan oleh The University of Hong Kong, menyatakan bahwa polisakarida (karbohidrat yang ditemukan dalam labu) memiliki potensi mengatur gula darah.
Diabetes UK menambahkan bahwa labu adalah sumber serat, vitamin, dan mineral yang hebat.
Baca Juga: Profesor Zubairi Sebut Indonesia Belum Sampai Puncak Gelombang Ketiga Virus Corona Varian Omicron
Beberapa orang yang memiliki diabetes tipe 2 akan memerlukan obat untuk membantu mengelola kadar gula darah mereka.
Tablet yang paling sering diresepkan untuk penderita diabetes adalah metformin. Namun, ada jenis obat diabetes lain yang bisa ditawarkan.
Misalnya, sulfonilurea dapat diresepkan untuk merangsang pankreas guna membuat insulin.
Selain mengonsusmi labu untuk menurunkan gula darah tinggi, diet dan olahraga dapat berperan membantu dalam pengelolaan kondisi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
7 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru