Gangguan kepribadian narsistik adalah pola perilaku atau fantasi atas kebutuhan dikagumi dan kurangnya empati, dimulai dari awal masa dewasa.
Lima atau lebih kriteria DSM-5 berikut harus ada untuk diagnosis resmi.
- Rasa mementingkan diri sendiri secara berlebihan, seperti melebih-lebihkan pencapaian dan kemampuan mereka
- Keinginan untuk mendapat kesuksesan, kekuasaan, cinta, dan daya tarik fisik
- Keyakinan bahwa mereka istimewa atau berstatus tinggi dan hanya dapat dipahami oleh orang yang serupa
- Kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan
- Rasa berhak dan harapan bahwa orang lain akan mematuhi atau memperlakukan mereka dengan baik
- Mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadi
- Kurang empati terhadap orang lain
- Iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri pada mereka
- Perilaku dan sikap arogan
Ciri dalam keseharian adalah memonopoli percakapan dan memandang rendah orang lain yang dirasa lebih rendah. Mereka akan memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tidak memerdulikan orang lain.
Kriteria Gangguan Kepribadian Antisosial Menurut DSM-5
Gangguan kepribadian antisosial adalah pola perilaku mengabaikan dan pelanggaran atas hak orang lain.
Seseorang harus menunjukkan setidaknya tiga kriteria diagnostik berikut:
- Berulang kali melanggar norma sosial yang mengakibatkan alasan untuk ditangkap
- Terlibat dalam perbuatan curang seperti berbohong, menggunakan nama samaran, dan tidak melunasi utang
- Impulsif dan kurangnya perencanaan ke depan
- Iritabilitas dan agresivitas yang mengarah pada pertengkaran fisik
- Kurangnya kepedulian terhadap keselamatan orang lain secara sembrono
- Selalu tidak bertanggung jawab yang mengarah pada kegagalan mempertahankan pekerjaan, pendidikan, atau memenuhi komitmen keuangan
- Kurangnya penyesalan karena menyakiti orang lain
Untuk didiagnosis dengan APD, individu tersebut harus berusia minimal 18 tahun dan memiliki bukti gangguan perilaku pada usia 15 tahun.
Namun, hingga kini tidak ada dokumentasi resmi terkait kesehatan mental Anna Sorokin, apakah ia menderita gangguan mental atau tidak.
Tetapi beberapa psikolog memberi pendapat bahwa Anna mengalami 'delusi keagungan', seperti yang dijelaskan psikoanalis, lapor Showbiz Cast.
Baca Juga: Pengertian serta Perbedaan Sosiopat dengan Psikopat, Manusia Penuh Tipu Muslihat
Hal itu ditunjukkan dalam sifat Anna yang membayangkan bahwa ia memiliki kekuatan, kekayaan, kecerdasan, atau kualitas hebat lainnya dari yang sebenarnya dimiliki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja