2. Psikoterapi
Ada banyak jenis psikoterapi yang digunakan untuk mengobati kecemasan. Tidak seperti konseling, psikoterapi lebih bertujuan untuk jangka panjang dan menargetkan berbagai masalah yang lebih luas seperti pola perilaku. Diagnosis kecemasan khusus pasien dan preferensi pribadi memandu terapis apa yang paling cocok untuk mengobati pasiennya.
Tujuan akhir dengan semua jenis psikoterapi adalah untuk membantu pasien mengatur emosi mereka, mengelola stres, memahami pola dalam perilaku yang mempengaruhi hubungan interpersonal mereka. Terapis berbasis bukti seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Prolonged Exposure Therapy (PE), dan Dialectical Behavioral Therapy (DBT) adalah beberapa teknik yang paling efektif dalam mengobati kecemasan.
3. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif adalah pengobatan jangka pendek yang dirancang untuk membantu pasien mengidentifikasi pemikiran yang tidak akurat dan negatif dalam situasi yang menyebabkan kecemasan seperti serangan panik. Terapi perilaku kognitif dapat digunakan dalam terapi satu lawan satu atau dalam sesi terapi kelompok dengan orang yang menghadapi masalah serupa.
Terapi perilaku kognitif berfokus pada masalah yang sedang berlangsung dalam kehidupan pasien dan membantu mereka mengembangkan cara-cara baru untuk memproses perasaan, pikiran, dan perilaku mereka untuk mengembangkan cara-cara yang lebih efektif untuk mengatasi kehidupan mereka.
Demikian itu penjelasan singkat tentang apa itu anxiety, penyebab, gejala, dan juga cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Mutaya Saroh
Baca Juga: Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi
Berita Terkait
-
Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi
-
5 Pelajaran dari Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki, Sudah Baca?
-
4 Jenis Gangguan Mental yang Wajib Kamu Tahu, Jangan Disepelekan!
-
Mengenal Anxiety Disorder, Gangguan Kecemasan Berlebih dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
Anxiety Disorder: Faktor, Gejala, hingga Cara Menanganinya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa