Suara.com - Berlibur ke pantai sembari naik perahu melintasi laut, akan menjadi jenis liburan yang menyenangkan. Tapi sayangnya, tak semua orang cukup beranin melihat lautan yang dalam dan luas.
Mengapa demikian? Sebab, ada kelompok orang yang takut saat meihat kedalaman air laut. Umumnya mereka akan merasa cemas yang lebih besar dari orang umum lainnya.
Nah, mereka yang ketakutan melihat air laut yang dalam disebut juga dengan Thalassophobia. Thalassophobia merupakan sebuah ketakutan melihat air laut yang dalam dan juga gelap.
Ketika seorang mengalami fobia ini, mereka merasakan ketakutan yang hebat. Walaupun tidak menimbulkan bahaya, tetapi tubuh akan merespons hal tersebut sehingga seorang mengalami kecemasan yang meningkat.
Apa Pemicunya?
Melansir dari Healthline, ada berbagai alasan mengapa seseorang memiliki fobia tersebut. Bisa jadi ada pengalaman buruk pada saat bermain air, misalnya pernah hampir tenggelam saat berenang di danau, kolam berenang, atau pernah melihat hiu di dalam laut.
Selain itu, ada beberapa faktor penyebab seseorang mengalami thalassophobia. Simak ulasannya di sini!
1. Faktor Genetik
Sebuah penelitian tahun 2015 menunjukkan, bahwa gangguan kecemasan seperti fobia, dapat diturunkan sampai tingkat sedang. Namun, masih perlu dilakukan studi untuk mendukung hal tersebut.
2. Faktor Lingkungan
Thalassophobia bisa terjadi karena faktor lingkungan. Misalnya sering mendengar atau mengalami peristiwa traumatis di perairan luas, seperti tenggelam di laut yang dapat menyebabkan seorang mengembangkan fobia tersebut.
3. Faktor Biologis
Seorang yang mengembangkan fobia ini, itu terjadi pada saat otak mengalami disfungsi dalam memproses rasa takut. Karena tidak bisa memproses rasa takutnya, seorang dapat mengembaangkan thalassophobia.
Baca Juga: Kenali Tanda Gangguan Kepribadian Paranoid, Penderitanya Tidak Bisa Percaya ke Orang Lain!
Jika Anda mengalami fobia tersebut, bahkan cenderung parah dan mengganggu rutinitas, sebaiknya bicarakan dengan profesional kesehatan mental, yang dapat membantu Anda untuk mengelola atau mengatasi fobia tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja