Suara.com - Seorang wanita baru bisa bertemu bayinya yang sudah dilahirkan 2 bulan lalu akibat virus corona Covid-19.
Wanita bernama Macenzee Keller melahirkan bayinya dalam kondisi dibius dan diintubasi karena terinfeksi virus corona Covid-19.
Karena itu, ia sempat dipisah beberapa waktu terlebih dahulu dari bayinya setelah melahirkan hingga pulih dari virus corona Covid-19.
"Itu adalah pengalaman yang sangat emosional bagiku. Akhirnya, saya bisa bertemu dan melihat bayi saya yang sudah lama dinantikan," kata Keller dikutip dari News Week.
Pengalaman Keller mencerminkan efek virus corona Covid-19 yang bertahan lama dan parah. Pengalaman Keller ini juga menyebabkan gejala yang sangat ringan pada beberapa pasien dan penyakit berkepanjangan pada orang lain.
Para peneliti dari Penn State College of Medicine mengatakan bahwa lebih dari setengah orang positif virus corona Covid-19 pada Oktober 2021 lalu.
Banyak orang yang sembuh dari virus corona Covid-19 pun mengalami efek samping jangka panjang yang disebut Long Covid-19.
Keller sendiri dinyatakan positif virus corona pada 7 Desember 2021 lalu. Ia mengalami sesak napas hingga dilarikan ke rumah sakit.
Karean terinfeksi virus corona, ia melahirkan secara operasi caesar, dibius dan diintubasi di Catholic Medical Center di Manchester, New Hampshire.
Baca Juga: Pasien Virus Corona Covid-19 Ringan Malah Berisiko Derita Penyakit Jantung, Kok Bisa?
Setelah dipindahkan ke ke pusat medis lain di Lebanon, New Hampshire, dia menjalani perawatan oksigenasi darah khusus saat masih dibius.
Sebelumnya, Keller juga belum vaksinasi dan berencana suntik vaksin Covid-19 setelah melahirkan.
Ia mengaku gugup melakukan vaksinasi selama kehamilan, karena takut bisa menyebabkan komplikasi.
Kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan vaksinasi dengan vaksin Pfizer atau Moderna untuk ibu hamil. American College of Obstetricians and Gynecologists juga merekomendasikan vaksinasi untuk ibu hamil.
"Vaksinasi bisa melindungi Anda dari infeksi parah akibat virus corona Covid-19. Hal terpenting adalah ibu dan bayi harus sehat," kata CDC.
Jika Anda hamil, Anda bisa konsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)