Suara.com - Sakit tenggorokan merupakan penyakit yang umum terjadi. Tetapi biasanya masalah kesehatan ini disertai dengan masalah kesehatan lainnya seperti munculnya demam.
Lalu bagaimana jika kita sakit tenggorokan tapi tanpa demam?
Dalam banyak kasus, sakit tenggorokan tanpa demam disebabkan karena alergi, refluks, IMS (Infeksi Menular Seksual), dan akibat bernyanyi atau berteriak.
"Umumnya, sakit tenggorokan tanpa demam kurang mengkhawatirkan dibanding sakit tenggorokan dengan demam," ungkap Dokter Keluarga dari The Ohio State University Wexner Medical Center, Hiten Patel.
Melansir dari Insider, berikut lima penyebab sakit tenggorokan tanpa gejala demam.
1. Pilek
Salah satu penyebab paling umum dari sakit tenggorokan tanpa demam adalah flu biasa. Jika Anda pilek, Anda mungkin juga mengalami gejala lain termasuk bersin, hidung tersumbat, batuk, mata berair, dan merasa lelah.
2. Tonsilitis
Tonsilitis adalah pembengkakan amandel, yang merupakan gumpalan jaringan di bagian belakang tenggorokan. Peradangan atau pembengkakan, sering disebabkan karena infeksi virus. Meski begitu, tonsilitis juga disebabkan karena infeksi bakteri.
Baca Juga: Sudah Masuk Musim Hujan, Waspada DBD Mengancam Nyawa Keluarga Anda!
Tonsilitis sering terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, meski gejala ini juga terjadi pada orang dewasa. Selain itu, ada beberapa gejala dari tonsilitis ini. Mulai dari sakit tenggorokan parah, amandel merah dan bengkak, kesulitan menelan, bau mulut, dan pembengkakan kelenjar di leher.
3. Alergi
Alergi musiman juga dikenal sebagai rinitis alergi atau hay fever, yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan tanpa demam. Gejala ini terjadi karena postnasal drip, atau lendir dari hidung yang turun ke tenggorokan.
Gejala lainnya juga meliputi antara lain bersin, pilek, hidung tersumbat, batuk, gatal di bagian mata, hidung, mulut, tenggorokan, sakit kepala, hingga mata berair dan merah.
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan tanpa demam yang terus-menerus, ini disebabkan karena refluks asam. Refluks dikenal sebagai penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Gejala ini terjadi ketika isi perut naik melalui kerongkongan ke tenggorokan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia