Suara.com - Dari demam, sakit kepala, hidung tersumbat, hingga sakit tenggorokan menjadi gejala umum varian Omicron. Di sisi lain, kelelahan juga menjadi gejala. Namun bagaimana mengetahui apakah itu kelelahan biasa atau kelelahan karena Omicron?
Penelitian menyebutkan bahwa ada satu gejala yang konsisten di antara semua varian Covid-19, yakni kelelahan.
Kelelahan adalah salah satu gejala yang telah didokumentasikan dengan baik sejak virus corona muncul dan orang-orang terus menderita karenanya.
Ada kemungkinan bahwa orang tanpa gejala mungkin mengalami kelelahan ekstra dan tidak menyadari bahwa mereka memiliki virus. Kelelahan juga dapat mempengaruhi orang lama setelah mereka menderita penyakit.
Mungkin sulit untuk mengetahui apakah alasan Anda merasa lelah adalah karena Anda telah terinfeksi Covid, atau Anda hanya lelah secara umum.
Apa Itu Kelelahan kerena Omicron?
Bagi sebagian besar orang yang terpapar Covid-19 varian Omicron, umumnya akan mengalami gejala kelelahan. Gejalanya membuat Anda seperti kehilangan energi serta seperti kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu.
Adapun gejala yang ditimbulkan tergantung dari tingkat keparahan infeksi paparan Covid-19 pada diri Anda. Infeksi ini bisa berlangsung sekitar 2 hingga 3 minggu. Tetapi untuk beberapa orang dengan infeksi parah, kelelahan karena Omicron dan rasa sakit seperti kabut otak dapat bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Ini dapat bertahan bahkan setelah infeksi Covid-19 Anda sembuh.
Seperti Apa Rasa Kelelahan karena Covid-19?
Baca Juga: Waduh! Son Hyun Joo Positif Covid-19, Syuting Drama Baru Ditunda
Melansir dari WebMD, Selasa (2/3/2022), saat tubuh Anda melawan infeksi virus seperti Covid-19, Anda mungkin merasa sangat lelah dan sulit untuk fokus. Tergantung pada tingkat keparahannya, gejala kelelahan karena Covid-19 dapat berkisar dari:
- Kelelahan kronis atau kantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Otot yang sakit atau pegal
- Kelemahan otot
- Refleks dan respons lambat
- Keterampilan pengambilan keputusan yang buruk
- Kemurungan dan lekas marah
- Koordinasi tangan-ke-mata yang buruk
- Kehilangan selera makan
- Penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh
- Pandangan yang kabur
- Masalah memori jangka pendek
- Konsentrasi buruk
- Ketidakmampuan untuk memperhatikan lingkungan atau situasi yang dihadapi
- Motivasi rendah
- Halusinasi
Nah, semikian informasi mengenai kelelahan karena Omicron. Jika Anda terpapar Covid-19 dan mengalami gejala kelelahan lebih dari 2-3 minggu, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter Anda. Serta, tetaplah patuhi protokol kesehatan.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut