Suara.com - Sub-varian BA.2 Omicron, juga dikenal sebagai Omicron siluman, telah terdeteksi di 83 negara di seluruh dunia, menurut data dari GISAID. Bahkan lonjakan kasus belum lama ini terjadi di Denmark.
Para ahli penyakit menular mengawasi versi varian Omicron yang lebih menular ini. Omicron siluman dilaporkan 30 persen lebih menular, karena sekarang mewakili hampir 4 persen infeksi baru di Amerika Serikat.
Dilansir dari healthline, meskipun mungkin lebih menular daripada varian omicron asli, sejauh ini tidak ada bukti kemungkinan omicron tersebut melampaui perlindungan vaksin.
Para ahli mengatakan penting untuk memantau subvarian. Namun sejauh ini, tidak ada tanda-tanda bahwa itu lebih berbahaya atau menular daripada Omicron asli.
Namun, pengenalan subvarian apa pun mengkhawatirkan populasi global yang mengalami kelelahan COVID, serta kelelahan emosional dan mental. Berikut ini rangkuman Omicron Siluman.
Omicron Siluman
Versi baru dari varian ini dikenal sebagai BA.2, sedangkan Omicron asli adalah BA.1. Menurut Sumber Tepercaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), subvarian BA.2 berbeda dari BA.1 dalam beberapa mutasi, termasuk protein lonjakan.
Beberapa ahli menyebut subvarian baru sebagai “stealth Omicron” atau Omicron siluman, karena meskipun terdaftar sebagai positif pada tes PCR, subvarian tidak langsung terlihat sebagai varian Omicron.
“Omicron dan virus Covid-19 lainnya dapat bermutasi ketika menginfeksi orang baru dan berkembang biak secara melimpah,” kata Dr. William Schaffner, profesor kedokteran pencegahan, departemen kebijakan kesehatan, dan profesor kedokteran, divisi penyakit menular, Vanderbilt University Medical Center.
Baca Juga: Wali Kota Yogyakarta Minta Warga yang Hasil Antigen Positif Langsung Isoman Tak Perlu Tes PCR
“Mayoritas mutasi semacam itu, atau perubahan genetik, tidak berbahaya dan tidak berdampak. Secara statistik, mutasi, atau serangkaian mutasi, dapat terjadi yang dapat mengubah satu atau lebih karakteristik dasar virus, ”katanya.
Benarkah lebih berbahaya?
Fakta dan data tentang Covid-19 mungkin membuat sebagian orang khawatir. Tetapi subvarian baru Omicron tidak menunjukkan kepada peneliti bahwa itu lebih menular atau berbahaya daripada varian Omicron asli.
“Ada tiga karakteristik varian virus COVID yang menjadi perhatian terbesar,” kata Schaffner. “Mereka meningkatkan penularan, peningkatan kapasitas untuk menghasilkan penyakit yang lebih parah, dan kemampuan untuk menghindari perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi dan/atau infeksi COVID sebelumnya.”
Sampai sekarang, subvarian BA.2 belum menunjukkan perbedaan besar dalam distribusi usia, status vaksinasi, terobosan, atau risiko rawat inap, menurut data awal.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami risiko varian tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja