Suara.com - Menstruasi menjadi salah satu ciri pubertas pada anak perempuan. Pada fase itu juga menandakan kalau proses reproduksi perempuan telah aktif.
Dikutip dari Ruang Guru, menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan endometrium atau lapisan terdalam rahim. Pendarahan itu terjadi jika ovum (sel telur) tidak dibuahi oleh sperma.
Oleh sebab itu, perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi, karena ovum sudah dibuahi oleh sperma.
Sementara itu, ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum berupa oosit sekunder (sel yang berukuran besar) dari ovarium (indung telur).
Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Apabila siklus menstruasi setiap bulan terjadi selama 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke-14, dihitung sejak hari pertama menstruasi.
Ovulasi berkaitan dengan adanya interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi.
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum (massa jaringan kuning di dlama ovarium) akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Setelah ovum lepas, endometrium menjadi sobek dan meluruh, sehingga dindingnya juga menjadi menipis.
Karena dinding endometrium banyak mengandung pembuluh darah, maka terjadilah pendarahan pada fase menstruasi. Pada umumnya, proses pendarahan berlangsung selama 5 hari dengan rata-rata pengeluaran volume darah sebanyak 50ml.
2. Fase Pra-Ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nukleus) mengeluarkan hormon gonadotropin yang merangsang hipofisis mengeluarkan Follicle stimulating hormone atau FSH.
Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graff dengan ovum di dalamnya.
Selama pertumbuhannya, folikel juga melepas hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali sel-sel penyusun dinding dalam uterus atau endometrium. Proses pembentukan kembali tersebut disebut dengan proliferasi.
Peningkatan estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir tersebut berfungsi untuk menetralkan sifat asam basa serviks agar lebih menyesuaikan lingkungan hidup sperma yang ideal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!