Suara.com - Siapa, sih, yang tak suka makanan gorengan? Tapi, kita semua pun tahu, mengonsumsinya terlalu banyak dapat berdampak pada kesehatan. Bahkan, para peneliti telah mempelajari korelasi antara makanan gorengan dan kesehatan jantung yang buruk.
Karena dimasak menggunakan minyak, makanan yang digoreng mengandung tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans, yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan merusak dinding pembuluh darah arteri. Area yang rusak di pembuluh darah ini akhirnya mengembangkan plak, mempersempit pembuluh darah, hingga membuatnya lebih sulit untuk memompa darah.
Pembuluh darah Anda ibarat pipa. Seiring waktu, penumpukan kotoran di dalam pipa dapat menyebabkan penyumbatan. Ketika proses ini terjadi di pembuluh darah arteri Anda, itu disebut dengan aterosklerosis, yang meningkatan risiko untuk beberapa kondisi jantung.
Baru-baru ini, dalam sebuah meta-analisis dari 19 studi, para peneliti memeriksa fenomena ini dengan meninjau data diet dan kesehatan pada lebih dari 1,2 juta orang. Mereka menemukan hubungan kuat antara konsumsi makanan yang digoreng dan peningkatan risiko penyakit arteri koroner, penyebab utama serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.
Bagaimana makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko serangan jantung?
Melansir dari Goodrx, serangan jantung, juga disebut "infark miokard", terjadi ketika penyumbatan di arteri mencegah otot jantung menerima cukup darah. Penyebab utama serangan jantung penumpukan plak yang mengandung kolesterol di arteri, yang menyebabkan penyumbatan. Karena makan gorengan dapat meningkatkan penumpukan ini, hal itu dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar untuk mengalami serangan jantung.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa makan gorengan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, hingga 28%.
Bagaimana makanan yang digoreng meningkatkan risiko stroke?
Seperti halnya serangan jantung, penumpukan plak di arteri yang membawa darah ke otak dapat menyebabkan stroke. Ketika suplai darah ke otak Anda terbatas, itu dapat menyebabkan kerusakan otak karena kekurangan oksigen dan nutrisi. Anda juga dapat mengalami stroke jika potongan plak pecah dan menyebar ke otak.
Baca Juga: Cara Mencegah Obesitas, Tips dari dr Esti Widiastuti
Konsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko terkena stroke sekitar 37%.
Nah, jika Anda mencari alternatif yang lebih sehat, pilih makanan yang dipanggang, direbus, dipanggang, dan dikukus. Serta, jika mungkin, kurangi asupan makanan cepat saji Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi