Sperma berkembang di testis, sehingga panas berlebih di area itu bisa menyebabkan produksi sperma terhambat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tukang roti dan pengemudi yang terkena panas lebih berisiko mengalami masalah kesuburan. Jika Anda seorang sopir atau semacamnya yang sering terkena panas, pastikan Anda selalu memiliki waktu luang untuk istirahat.
4. Analisis air mani
Analisis air mani adalah tes laboratorium yang mengevaluasi jumlah sperma, motilitas (cara bergerak), morfologi (bentuk sperma) sekaligus mendeteksi kelainan apapun yang membutuhkan perawatan medis. Analisis air mani ini sangat penting bila Anda berencana memiliki anak.
5. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan bisa mempengaruhi kesuburan pria termasuk yang diberikan untuk depresi, tekanan darah tinggi dan sakit maag. Obat-obatan non-resep, seperti steroid anabolik untuk pertumbuhan otot, juga dapat membahayakan kesuburan pria. Jadi, cek kembali obat-obatan yang Anda konsumsi bila ingin memiliki anak.
Pada wanita, ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kesuburan.
1. Lakukan kebiasaan sehat
Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan juga dapat mengubah hormon dalam tubuh yang dibutuhkan untuk siklus reproduksi.
Baca Juga: CDC Prediksi Virus Corona Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Musiman
Prof Nardo pun menyarankan semua perempuan selalu menjaga pola makan dan olahraga teratur, tapi tidak berlebihan. Olahraga berlebihan bisa menghambat ovulasi, yang diperlukan untuk kehamilan.
2. Bekukan sel telur
Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur perempuan akan semakin menurun, berbeda dengan pria. Karena itu, wanita perlu membekukan sel telur sehatnya bila berencana hamil pada usia 30 atau 40-an.
3. Tes AMH
Prof Nardo merekomendasikan wanita untuk melakukan tes darah AMH yang memberikan indikasi cadangan ovarium. Tes medis ini sama halnya dengan analisis air mani pada pria. Tapi, pemeriksaannya lebih menyeluruh dan membutuhkan operasi.
Tes darah AMH mencari hormon yang disebut anti-mullerian yang diproduksi oleh ovarium dan dapat diukur sebagai indikator cadangan ovarium.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!